PWMU.CO – Bustanul Athfal Asiyiyah (TK Aisyiyah) Singaraja termasuk yang mendapat apresiasi dalam peringatan 100 Tahun Kiprah TK Asiyiyah yang digelar pada tahun lalu.
Berdasarkan berdirinya, TK Aisyiyah di Singaraja (1954) tertua nomor tiga setelah Yogyakarta (1919) dan Sumatere Barat (Sumbar). Kehadiran Aisyiyah di Singaraja sudah sejak tahun 1939 bersamaan dengan hadirnya Muhammadiyah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Buleleng, Bali Dr Hj Siti Maryam MKes kepada PWMU.CO, Rabu (1/1/20).
Siti Maryam merupakan Ketua PDA Buleleng sejak tahun 2010 dan sudah mengemban amanah sebagai ketua selama dua periode. “Semoga tahun 2020 ada pengganti saya yang lebih baik,” ujarnya.
Ia memimpin Aisyiyah dibantu oleh beberapa pengurus inti, yaitu Wakil Ketua Dra Hj Supartini Syarif dan Aisyah Muhidin BA, Sekretaris Ibu Asmah SSos, Wakil Sekretaris Rahayu Safitri SPd, Bendahara Hj Nurani ST, dan Wakil Bendahara Suwarni.
Ada pun perangkat organisasi PDA Buleleng terdiri dari Majelis Tabligh, Majelis Dikdasmen dan Kebudayaan, Majelis Kesehatan, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Majelis Pembina Kader, Majelis Kesejahteraan Sosial, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, Majelis Hukum dan HAM, serta Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah.
PDA Buleleng saat ini memiliki amal usaha TK Aisyiyah, Kelompok Bermain Aisyiyah, Taman Pendidikan Alquran, dan Taman Pendidikan Anak Mentari. “Aisyiyah Buleleng pernah memiliki amal usaha Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) sejak tahun 1970, tetapi tahun 2000 vakum,” ungkapnya.
Dari penuturan tersebut tersirat harapan PDM dan PDA Buleleng untuk kembali memiliki amal usaha bidang kesehatan.
Pemuda Muhammadiyah Buleleng Aktif Support Senior
Dalam kunjungan silaturahmi di Perguruan Muhammadiyah Singaraja, PWMU.CO bertemu Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Buleleng Immaduddin. “Jumlah anggota Pemuda Muhammadiyah Buleleng mencapai seratus orang, tetapi yang aktif lima puluh orang,” ungkapnya.
Ia mengaku sebagian besar aktivitas Pemuda Muhammadiyah di Buleleng mendukung aktivis para senior. Disamping itu, lanjutnya, secara rutin Pemuda Muhammadiyah menyelenggarakan aktivitas sendiri. “Antara lain kajian Kamis malam, tahsin tiap Selasa malam, dan kajian bulanan keliling ke rumah-rumah anggota PDPM Buleleng,” jelasnya. (*)
Kontributor/Penulis Prima Mari Kristanto. Editor Mohammad Nurfatoni.