PWMU.CO-Tempat ini akan menjadi kenangan manis bagi semuanya dan menjadi kerinduan untuk bertemu lagi di Family Gathering berikutnya. Tidak ada satu atau dua orang yang hebat di Famgath, karena yang hebat adalah kita semua.
Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia Family Gathering ke-8 Merawat Keluarga Sang Surya Muhammad Mirdasy saat memberikan sambutan pada upacara penutupan di Agro Mulia Prigen Pasuruan, Ahad (29/12/19).
Dia menyampaikan terima kasih kepada semua peserta. Apalagi masakan terus-menerus hadir dan mengalir. “Sampai Pak Sulthon (pemilik Agro Mulia) heran. Ini jam sembilan malam masih ada yang menyerahkan makanan. Ada krawu, terang bulan, ada yang titip jenang dan lain-lainnya,” ujarnya.
Padahal, lanjutnya, sebelumnya sudah datang gule, rawon, sego gegok, sate ponorogo, martabak dan yang lainnya. “Itulah ciri khas kita. Oleh karena itu tahu depan yang belum bawa, silakan bawa makanan. Bagi yang sudah bawa makanan silakan bawa lagi dan lebih banyak lagi,” ajaknya disambut tawa hadirin.
Menurut Mirdasy, urusan martabak memang fenomenal. Semula disiapkan 100 porsi ternyata habis. “Ditambah lagi 100 porsi, eh habis juga. Mau ditambah lagi takut nanti yang lain tidak termakan. Saya tidak tahu ini semua rata-rata lagi libur diet atau bagaimana?” tanyanya disambut tawa peserta lagi.
Dia mengungkapkan, ada peserta yang terlihat makannya sedikit tetapi bolak-balik ambil makanan. “Jangan dikira ketua panitia tidak melihat. Insya Allah ada videonya nanti kita tayangkan kawan-kawan yang ngicipi dari sini ke situ akan ketahuan,” selorohnya yang kembali disambut tawa peserta.
Bahkan, sambungnya, ada yang rela antre panjang untuk mendapatkan martabak, yang mungkin di tempat lain tidak mau antre. “Ada Bu Rektor Umsida yang ikut antre martabak. Itu kalau di Umsida mungkin bisa-bisa dimarahi bagian konsumsinya,” tawa peserta makin meledak dibuatnya.
Famgath itu bagi anak-anak, ujarnya, juga spesial. “Tugas bapak-ibu kalau mereka mimpi atau ngelindur tentang Famgath maka ingatlah bahwa itu masih setahun lagi dilaksanakan,” pesannya yang membuat peserta tertawa lagi.
Kita ini, lanjutnya, di Agro Mulia tidak boleh bayar apa-apa oleh pemiliknya, kecuali yang harus dibayar. “Tidak perlu saya rinci apa yang harus bayar. Maka kalau mencari Pak Sulthon berharaplah ada sesuatu yang istimewa dari beliau,” terangnya disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim M. Sulthon Amien menyampaikan terima kasih atas sebuah pengkaderan yang dilakukan melalui Famgath.
Sulthon sepakat dengan Wakil Ketua PWM lainnya, Nadjib Hamid, yang banyak menggaet orang-orang yang tidak aktif di Muhammadiyah seperti Pak Mirdasy atau Pak Ali Mu’thi.
“Karena itu satu-satunya jabatan di Muhammadiyah dan hari ini Famgath sudah selesai. Maka selanjutnya saudara-saudara kita yang di partai segera digalang,” tegasnya disambut tepuk tangan peserta.
Kalau kita, lanjutnya, acara di Muhammadiyah atau majelis dan lembaga sudah sering. “Tetapi Pak Mirdasy nggak pernah sama sekali. Kasihan kan dia. Mosok mantan ketua PWPM Jatim gak nduwe jabatan opo-opo nang Muhammadiyah,” selorohnya disambut geerrr peserta.
Kalau memungkinkan, menurutnya, Famgath ini dilaksanakan setahun dua kali. “Bagaimana siap kalau liburan Juni-Juli Famgath lagi?” tanyanya kepada para peserta.
Peserta Famgathpun kompak menjawab “Siap!”
“Pesertane siap wae, panitiane sing gak siap,” candanya kembali disambut tawa peserta.
Bagi Sulthon, acara mempererat silaturahim semacam ini bagus sekali. “Saya perhatikan Pak Mirdasy sepertinya tidak makan, tetapi mulai sore nyetel piring terus wong iku,” geerrrr…tawa peserta pun meledak lagi.
Sebenarnya, sambungnya, ide awal Pak Nadjib itu sederhana. Hanya ketemu dan kangen-kangenan, terus ternyata jadi serius. “Ada edukasi, motivasi dan pembelajaran. Saya perhatikan bapak-ibu serius mengikuti penjelasan Pak Syahroni tentang salak, durian dan menyambung tanaman,” paparnya.
Dia menambahkan, insya Allah pembangunan Agro Mulia sedang dan terus berlangsung. “Nantinya ada jembatan, kolam renang dan lainnya. Doakan segera selesai. Maka Famgathnya bisa balik lagi ke sini,” jelasnya disambut tepuk tangan peserta.
Kontributor Sugiran Editor Sugeng Purwanto