PWMU.CO-Meninggalnya Prof Dr H Yunahar Ilyas Lc MAg membawa duka mendalam bagi rekan sejawatnya. Seperti disampaikan Bachtiar Dwi Kurniawan SFilI MPA, dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Dia menjelaskan, mengenal Ustadz Yunahar sejak mahasiswa ketika tinggal di pondok pesantren mahasiswa Budi Mulia. Salah satu pengajar di pesantren ini adalah Ustadz Yunahar.
Pesantren ini tempat para mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Yogya menjadi santri belajar agama dan segala macam.
“Ustadz Yunahar memberikan kuliah akidah dan akhlak, materi kajian yang setia disampaikan selepas shalat Subuh,” kata Bachtiar Dwi Kurniawan, Jumat (3/1/2020).
Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu dinilai mahasiswa punya kedalaman dan kepakaran menjelaskan tafsir Alquran.
Dia bezuk ustadz Yunahar Kamis (2/12/2019) menjelang Magrib. “Saat itu dokter sampaikan kalau kondisinya menurun dan kita diminta keluar untuk mendoakan,” cerita Bachtiar.
Setelah diambil tindakan dokter, kondisi Ustadz Yunahar Ilyas kembali membaik. “Selepas itu, saya pamit pulang bersama Pak Busyro Muqoddas,” terangnya.
Tengah malam Bachtiar mendapat kabar kalau Ustadz Yunahar Ilyas sudah dipanggil Allah swt. Hatinya langsung berdebar dan matanya sembab. Terkenang kondisi kesehatannya di bezuk terakhir itu.
“Semoga Ustadz Yunahar Ilyas mendapatkan maghfirahNya, husnul khatimah, dan mendapatkan surga terbaik di sisiNya. Selamat jalan, Ustadz,” katanya.
Cerita senada disampaikan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah H Budi Setiawan ST.
Dia punya pengalaman dekat dengan ulama yang santun itu. Suatu siang di tengah kesibukan respon bencana gempa Yogyakarta tahun 2006, Budi Setiawan dipanggil Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melaporkan progres penanganan korban gempa.
Dalam pertemuan itu, Ustadz Yunahar Ilyas menyampaikan, “Mas Budi, untuk penanganan gempa saya tidak menguasai ilmunya. Mas Budi dan kawan-kawan lebih tahu,” kata Yunahar Ilyas.
Budi Setiawan mendengarkan apa yang disampaikan dosen kelahiran Bukittinggi ini. “Saya harap semua kerja dengan ikhlas dan laporan harus ditunjukkan kepada masyarakat, itu bukan riya tapi pertanggungjawaban,” kata Yunahar.
Penulis Affan Safani Adam Editor Sugeng Purwanto