PWMU.CO – Bangunan sekolah yang representatif dan berfasilitas lengkap dalam mengembangkan bakat adalah salah satu kebanggaan bagi peserta didik. Hal inilah yang ditangkap oleh stakeholder SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Kabupaten Malang. Menyambut tahun pembelajaran 2016/2017, sekolah yang akrab dengan sebutan SMK MUTU ini menggunakan bangunan senilai Rp 28,8 miliar sebagai tempat Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) untuk 756 dari 767 siswa baru sejak kemarin (18/7).
Sebagai awalan, kegiatan PLS siswa yang terbagi dalam 10 kompetensi keahlian ini dipusatkan di Gedung Teaching Factory (TEFA) SMK MUTU. Dibangun 5 lantai di atas lahan 2.000 meter persegi, gedung ini sejak awal memang sengaja didesain sebagai ruang workshop. “Gedung berukuran 50 kali meter persegi ini adalah building workshop SMK terbesar di Indonesia,” jelas Kepala SMK MUTU, H Pahri SAg MM.
(Baca: Inilah SMK Muhammadiyah yang Siswanya Diburu Dunia Kerja Sebelum Lulus dan Satu Lagi SMK Muhammadiyah Dilaunching…)
“Rencananya gedung yang menghabiskan dana pembangunan Rp 3,8 Miliar ini akan diresmikan oleh Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, DR Mustsgfirin Amin,” tambah Pahri. Gedung TEFA ini sudah tentu melengkapi gedung The Titanium Building, yang juga ditempati sebagai kegiatan PLS selama 6 hari ini, 18-24 Juli 2016. Diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015, Prof Din Syamsuddin, pada Juni 2015 silam, gedung berlantai 7 ini bersebelahan dengan TEFA.
Berdiri di atas lahan 10 ribu meter persegi dan menghabiskan dana Rp 25 milyar, ditambah dengan TEFA, keduanya dimanfaatkan oleh SMK MUTU sebagai sentral layanan siswa dan pabrikasi karya dan produk SMK. “The Titanium Building adalah gedung tertinggi dan termegah katagori SMK Indonesia,” jelas pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Forum Guru Muhammadiyah se-Indonesia tersebut.
(Baca: Inilah Sekolah Terunggul di Jatim Tahun 2016 dan Semua Lulusan SMK Pelayaran Berbasis Pesantren Ini Diterima Dunia Kerja)
“Alhamdulillah, program PLS di SMK MUTU Gondanglegi pada hari pertama kemarin berlangsung meriah dan menggembirakan,” jelas Pahri. Sebab, tambah Pahri, para peserta terlihat begitu menikmati paparan dari pemateri yang interaktif dan inspiratif. PLS selama 6 hari dibagi dalam tiga termin. Pada hari pertama hingga ketiga adalah materi interaktif (indoor), 2 hari kemudian adalah outdoor, dan hari terakhir selama sehari dipungkasi dengan kegiatan unjuk potensi diri, bakat dan minat siswa.
Dengan tambahan 767 siswa baru ini, ditambah dengan siswa yang duduk di kelas 11 dan 12, maka jumlah total siswa sekolah adalah 2.253. “Secara demografi, siswa baru kami yang duduk di kelas 10 ini berasal dari 17 kota dan kabupaten,” jelas Kepala SMK Mutu, H Pahri SAg MM. Meski berlokasi bukan di kota metropolitan, ternyata siswa baru SMK Rujukan Nasional ini tidak hanya berasal dari Malang Raya: Kabupaten Malang, Kota Malang, maupun Kota Batu.
Dari Jatim sendiri tercatat ada siswa yang berasal dari Kabupaten dan Kota Pasuruan, Lumajang, Bondowoso, Kota dan Kabupaten Blitar, Sidoarjo, dan Bangkalan. Adapun yang dari luar Jatim, ada yang berasal dari Jakarta, Ujungpandang, Samarinda, Bengkulu, Lampung, bahkan Manokwari, Papua Barat.
“Diantara mereka ada yang kos, mondok dan ada pula yang tinggal di Boarding School yang dioperasikan sejak dua tahun lalu,” jelas Pahri tentang bagaimana menyiasati siswa dari luar kota. Dari berbagai penuturan siswa, mereka memperoleh informasi SMK MUTU dari berbagai cara, baik alumni, website, media sosial, media cetak dan media elektronik baik nasional maupun internasional
(Baca: Sekolah Kampung yang Banyak Lahirkan Hafidz Quran dan Sekolah Muhammadiyah yang Bertabur Prestasi Itu, Kini Jadi Sekolah Rujukan Nasional)
SMK MUTU Gondanglegi memang salah satu SMK kebanggan warga Jawa Timur, dengan ragam prestasi. Diantaranya, anugerah The Prominent Indonesian Leaders Award 2015 dari Indonesia Development Achievement Foundation, Indonesian Award of Educator 2015 dari Anugerah Prestasi Insani, The Best Education and Educator of The Years 2014 dari Pusat Rekor Indonesia, SMK Rujukan Nasional 2014, dan Excellent School dari PP Muhammadiyah.
Sebagai tambahan, SMK MUTU juga dipercaya Kemendikbud RI untuk melaksanakan Kurikulum 2013, pilot project Ujian Nasional Computer Bast Test (CBT) 2015, dan dinobatkan sebagai SMK Rujukan Nasional. Menerapkan model pembelajaran mutakhir yang berbasis pada tekhnologi; IT Learning, Proces Learning dan Competency Learning. Demikian pula pada metode pembelajaran, mengembangkan pendekatan saintific dan authentic asesment.
(Baca: Ajak Siswa Baru Berburu POKEMON ke Taman Kota dan Jika Siswa Baru SMP Diajak Arung Jeram)
Diantara kegiatan PLS indoor yang dilakukan SMK MUTU adalah mendatangkan alumninya yang sedang belajar di luar negeri sebagai narasumber. Berbagi tips belajar yang baik selama menjalani pendidikan di SMK dan jurus bagaimana bisa kuliah di luar negeri. Datangkan Alumni dari Prancis untuk Beri Motivasi Siswa Baru. (iqbal paradis)