PWMU.CO-Ada dua hubungan yang tidak dapat ditinggalkan. Hubungan baik kepada Allah dan hubungan baik kepada sesama manusia. Dua hubungan ini saling berkait.
Demikian disampaikan KH M. Farid Dhofir Lc pada pengajian Jumat Pagi yang digelar Majelis Tabligh PCM Babat di Masjid Taqwa Babat, Jumat (3/1/2020).
Dia mengutip sebuah hadits dari Shahih Muslim yang berbunyi, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya, barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah, dia memuliakan tetangganya.
”Hubungan baik kepada Allah, harus ditunjang dengan hubungan baik kepada manusia. Kandungan hadits di atas menekankan hubungan baik dengan sesama manusia itu dihubungkan dengan keimanan,” tuturnya.
Jadi, sambung dia, hadits pertama menjelaskan, sebelum berkata hendaklah dipertimbangkan lebih dahulu membawa manfaat atau mudharat. ”Jika bermanfaat berkatalah,tapi kalau membawa perpecahan, tinggalkan,” jelas Farid Dhofir yang juga mengisi pengajian di Masjid Namira Lamongan.
Dia lantas menyinggung dunia medsos sekarang. Dia mengingatkan, suatu ucapan kecuali di sisinya ada malaikat Raqib dan Atid. ”Kalau tidak bisa ngeshare tulisan yang baik, lebih baik tinggalkan handphonenya,” tandasnya.
Hadits kedua, kata dia, menerangkan barang siapa yang beriman kepada Allah hari akhir maka hendaklah menghormati tamunya.
Dia bercerita kisah sahabat Nabi Muhammad, Thalhah, menerima tamu tapi sedang tidak punya makanan kecuali sedikit untuk anaknya. Lalu istrinya disuruh meletakkan makanan itu pada piring tamunya. Sementara piring Thalhah kosong. Dia menyilakan supaya tamunya makan hingga habis. Ketika Rasulullah saw mendengar cerita itu tindakan Thalha dipuji dalam memuliakan tamunya.
Hadits ketiga, barang siapa yang beriman kepada hari, maka hendaklah menghormati tetangganya. ”Seorang yang berzina dengan tetangga lebih besar dosa dari pada sepuluh orang di luar. Ini bukan membolehkan berzina,” katanya.
Dia membacakan lagi hadits memuliakan tetangga. Rasulullah berkata, wahai Abu Dzar jika kamu memasak makanan, perbanyaklah kuahmu, dan perhatikan tetanggamu. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto