PWMU.CO-Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr M Saad Ibrahim MA menaruh harapan yang sangat besar kepada Lembaga Dakwah Khusus (LDK).
Pasalnya, lembaga yang baru dibentuk oleh Muhammadiyah ini merupakan perhatian Muhammadiyah kepada komunitas-komunitas yang bersifat khusus. Karena itu LDK memiliki posisi sentral untuk mendakwahi kawasan-kawasan yang rawan.
Hal itu disampaikan Saad Ibrahim ketika memberikan sambutan dalam pembukaan Follow Up Bimtek Dai Komunitas Regional VI yang dilaksanakan di Gedung Dakwah PDM Kota Probolinggo, Ahad (5/1/2020).
Saad mencontohkan dai LDK membina anak jalanan (Anjal). ”Ia kan anak-anak, suatu saat ia menjadi dewasa. Bayangkan kalau anak-anak jalanan itu tidak kita urus, terus suatu hari menjadi presiden, kira-kira negara ini seperti apa?” kata Saad.
Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim ini menyampaikan, banyak persoalan bangsa yang sangat serius terkait dengan dakwah khusus untuk para korban narkotika. ”Saya kira ini hal yang sangat strategis ke depan. Banyak orang yang tidak menyadari bicara radikalisme, terorisme, padahal yang harus menjadi perhatian bangsa ini sesungguhnya ya narkoba ini,” ujarnya.
Diterangkan, dari berita yang kita dengar ada satu ton narkoba di kapal tertangkap. Yang belum tertangkap kurang lebih 250 ton. ”Inilah sesungguhnya persoalan bangsa yang serius. Tapi yang dibesar-besarkan selama ini adalah radikalisme-terorisme. Di sinilah LDK punya peran penting,” tandasnya.
Dia berharap, LDK mulai memperkuat gerakan-gerakan yang bersifat global. Memberi penerangan berskala global. Perlu adanya dakwah khusus yang membawa pencerahan bagi rahmatan lil alamin sebagai penentu arah dunia ini.
”Kekuatan di luar melihat bahwa Islamlah yang punya potensi besar untuk menguasai dunia. Karena itu diciptakan hal-hal yang bisa menghancurkan Islam dari dalam,” ujarnya.
Kalau ada proxy war yang sudah lama muncul, sambung dia, itu dimaksudkan sebagai kekuatan besar yang tidak perlu tampil berhadap-hadapan langsung dengan objek yang mau dihancurkan, tapi objek itu sendiri yang kemudian diciptakan sedemikian rupa sehingga satu sama lain saling menghancurkan dan saling merusak.
”Hal ini menjadi bagian penting yang perlu dipikirkan oleh Muhammadiyah. Melalui dakwah khusus inilah arah itu ditentukan. Nanti saat muktamar bulan Juli, gagasan ini harus menjadi gagasan penting untuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” tegasnya. (*)
Penulis M. Khoirul Anam Editor Sugeng Purwanto