PWMU.CO-Pilar visi Indonesia tahun 2045 nanti meliputi pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan Iptek, pembinaan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.
Hal itu disampaikan Ir Rudy Purwondho MSc MBA IPM ASEAN Eng, sekretaris Tim Ahli Keinsinyuran Kemenristek yang juga sekretaris Tim Kerja Dewan Insinyur Indonesia dalam acara sumpah profesi insinyur di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (6/1/2020).
Menurut dia, kondisi yang diharapkan ke depan adalah pembangunan berpusat pada manusia, pemanfaatan bonus demografi kedua, pengendalian urbanisasi dan pengelolaan migrasi, pertumbuhan penduduk dan persebarannya yang seimbang serta perlindungan sosial.
Dia juga menyampaikan peran strategis penduduk produktif Indonesia dalam pembangunan internasional serta skenario pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara pendapatan tinggi di tahun 2035 dan Produk Domestik Bruto (PDB) keempat terbesar dunia.
Lima sektor industri prioritas menuju industri 4.0 yaitu industri makanan dan minuman, industri kimia, industri otomotif, industri elektronika, industri tekstil dan pakaian jadi.
”Kelima sektor industri itu memberi kontribusi 12,67 persen terhadap total PDB. Atau. 70,86 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas tahun 2017.
Dijelaskan, Masyarakat Ekonomi ASEAN telah menyetujui kesepakatan terhadap 8 jenis profesi yang dapat diterima bekerja di kawasan regional ini. Yaitu jasa arsitek, keinsinyuran, akuntan, dentist, tenaga survei bidang pengukuran bumi, praktisi medis/dokter, perawat dan tenaga pariwisata.
“Untuk itu kita perlu mengantisipasi masuknya investasi asing atau lembaga keuangan asing yang membawa sumber daya manusianya,” katanya. ”Terutama pembangunan infrastruktur, penyiapan SDMnya, dan kebutuhannya.”
Menurutnya, perlu ditumbuhkan kebutuhan insinyur di industri dan merangsang penelitian serta pengembangan teknologi di industri. “Kalau hanya pengoperasian dan pemeliharaan perangkat keras peran insinyur tidak maksimal,” tandasnya. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto