PWMU.CO – Kepala SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi Malang H Pahri SAg MM berbagi pengalaman membangun sekolah futuristik yaitu berwawasan masa depan.
Dia menyampaikan itu kepada kepala sekolah/madrasah se-Kabupaten Lamongan dalam Rapat Koordinasi dan Workshop Kepemimpinan bagi Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah Se-Kabupaten Lamongan yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, di Hotel Selecta Batu, Selasa (7/1/20).
Pahri menjelaskan secara detail tips dan tahapan yang harus dilakukan. Menurutnya, yang perlu bangun terlebih dahulu adalah mindsite dan kultur kepada warga sekolah. “Caranya menatap masa depan adalah berkonsentrasilah dengan hari esok dan jangan disibukkan dengan keterbatasan masa lalu, ketahuilah kesempatan hari ini seribu kali lebih penting dari masa lalu,” jelasnya.
Menurutnya, segudang pretasi yang diraih oleh SMK Mutu Gondanglegi melalui proses yang cukup panjang. Dan semuanya diawali dengan satu kata: mimpi.
“Jangan takut dengan mimpi Anda yang ditertawakan oleh orang. Segera bangun dan ceritakan mimpi Anda kepada orang-orang yang ada di sekitar, serta segera wujudkan dalam tindakan kongkrit,” pesannya.
Pahri memberi contoh saat dia bermimpi punya gedung sekolah masa depan. Maka segera dia mencari insinyur untuk membuatkan gambar tiga dimensi (maket).
Pahri soal 7 Ciri Kepala Sekolah Futuristik
Dalam kesempatan itu Kepala SMK Mutu Gondanglegi Pahri menjelaskan tujuh kriteria kepala sekolah visioner yaitu punya visi masa depan (futuristik).
Pertama, harus memiliki wawasan masa depan sebagaimana yang diimpikan. Kedua, kaya dengan ide (gagasan) kerena ide merupakan modal yang akan dituangkan dalam program kerja yang inovatif dan kreatif.
Ketiga, berani melangkah untuk hal yang lebih baik dengan risiko apapun karena keberanian melangkah adalah bagian dari ijtihad menuju kebaikan.
Keempat, memiliki strategi yang baik dan sistematis dalam tahapan bekerja. “Dengan kerja demikian maka skala prioritas yang akan dikerjakan sehingga target akan terpenuhi sesuai dengan yang direncanakan,” kata Pahri.
Kelima, bisa mengimplementasikan ide dan gagasan yang sudah berbentuk konsep dengan strategi yang disusun dan cara kerja yang sistematis. “Karena hanya dengan mengimplementasikan akan mengetahui ide dan gagasan kita telah terwujud,” ujarnya.
Keenam, punya kompetensi komunikasi yang baik karena modal ini menjadi bagian penting untuk mensosialisasikan program-program yang tersusun dengan baik dan strategis. Kemampuan berkomunikasi dengan baik, kata Pahri, pada gilirannya akan menghasilkan jejaring kerja (networking) dengan stekholder manapun.
Ketujuh, memiliki spiritual yang kuat karena enam konsep visioner yang tertuang di atas adalah usaha kerja otak dan fisik, tetapi kecerdasan spiritulisme tidak semua kepala sekolah memiliki.
“Hablumminallah merupakan merupakan usaha vertikal dengan Allah dengan manifestasi ibadah mahdhoh yang istiqamah. Maka jangan sekali-kali meremehkan kekuatan doa karena Allah akan memberikan apa yang kita minta asalkan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Allah.
Kepala SMK Mutu Gondanglegi Pahri menjelaskan, tujuh visi yang futuristik itu diharapkan bisa diterapkan oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah di Lamongan. “Semoga akan berkembang sekolah seperti SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang sesuai dengan kearifan lokal di Kabupaten Lamongan,” ujarnya. (*)
Kontribtor/Penulis Ali Efendi. Editor Mohammad Nurfatoni.