PWMU.CO-Perubahan dalam bisnis yang cepat di berbagai bidang harus diiringi dengan peningkatan inovasi pembelajaran bagi mahasiswa. Ini mendorong Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMSurabaya mengadakan lomba Business House, Business Plan, Market Day dan Seminar Business Outlook di tahun 2020.
Kegiatan ini dilaksanakan di kampus Sutorejo Rabu-Kamis (8-9/1/2020). Tujuan lomba agar mahasiswa mampu berpikir kreatif, memahami konsep bisnis, membuat rencana bisnis dan menerapkan menjadi produk unggulan.
Dalam sambutan pembukaan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr dr Sukadiono MM menyampaikan, kegiatan Market Day menjadi bagian dari ikon Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini. ”Selanjutnya harus dikawal untuk mewujudkannya menjadi Unit Usaha Mahasiswa,” katanya.
Semntara dalam Seminar Nasional Business Outlook yang digelar Kamis (9/1/2020), Wakil Rektor 2 Dr M. Ridlwan MPd menyampaikan, mahasiswa pada era 4.0 harus didorong untuk menjadi pengusaha, karena hal tersebut menjadi suatu kebanggaan bagi kampus ini ketika alumninya banyak yang menjadi pengusaha.
Pada seminar ini hadir sebagai pembicara adalah Ir Yuda Setiawan, CEO PT Laziza Rahmat Semesta, Alfian Rizki Pradhana ST MM, kepala Litbang PT Garam, dan Drs Ec Bambang Budiarto MSi, sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Yuda Setiawan menyampaikan, ke depan bisnis semakin cepat, karena semua dapat diakses oleh berbagai kalangan. Tantangannya semakin varian karena karakter anak milenial yang semakin beragam sehingga tidal loyal akan satu produk.
Pengusaha yang telah membuka 50 outlet usaha ayam goreng ini mengajak para mahasiswa untuk mencoba berwirausaha sebagaimana bidang yang telah diminati. ”Melakukan kolaborasi dengan pihak lain yang dapat mendorong usahanya untuk semakin berkembang dengan baik,” ujarnya.
Sekretaris ISEI Bambang Budiarto mengupas tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Ini jadi salah satu faktor yang mendorong percepatan suatu usaha.
Sesi akhir Alfian Rizki Pradana mengutip pidato Presiden Soeharto pada tahun 1995 yang mengatakan, anak-anak sekarang harus disiapkan untuk mencintai tanah air. Jika kelak dalam kompetisi bersaing dengan bangsa lain, kita masih kurang untuk menghadapi banjirnya barang-barang asing, maka hanya dengan mencintai tanah air, remaja yang hidup di tahun 2020 bisa menjadi benteng untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa.
”Maka tepat pada tahun inilah, tahun yang telah diprediksikan oleh Soeharto, sehingga anak muda harus mencintai produk dalam negeri dan melakukan inovasi dalam berwirausaha agar mampu menghadapi globalisasi ekonomi,” tandasnya. (*)
Penulis Fatkur Huda Editor Sugeng Purwanto