PWMU.CO-Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Paleran, Umbulsari, Jember mengadakan kajian rutin di Perguruan Muhammadiyah setempat, Jumat (10/1/2020).
Hadir sebagai pembicara Humaiyah SPd, wakil ketua PDNA Jember periode 2012 – 2016. Dia mengupas penyamaan visi misi dan pendalaman ideologi Muhammadiyah kepada kader Nasyiah, sebutan Nasyiatul Aisyiyah.
”Simbol padi pada lambang Nasyiah punya makna semakin berisi semakin merunduk. Demikianlah seharusnya anggota Nasyiah bersikap,” kata Humaiyah membuka ceramah.
Semakin tinggi ilmu yang dipunya, sambungnya, semakin rendah hati. ”Jadi tidak ada ceritanya pimpinan atau anggota Nasyiah saling menyalahkan. Jangankan untuk yang bernilai benar. Yang salahpun, seorang Nasyiah pasti akan bisa mengambil hikmah, tak mudah menyalahkan,” tutur sekretaris Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tanggul Jember ini.
Dia menambahkan apabila ada pasang surut semangat atau jumlah anggota yang hadir di setiap kajian, itu bagian dari dinamika dakwah. ”Allah yang akan menilai proses perjuangan, sedangkan hasil biarlah menjadi hak Allah. Meski sedikit anggota yang datang, Allah sudah menjanjikan balasan,” tandasnya sambil mengutip Al Zalzalah 7 yang artinya barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Nasyiah adalah gerakan. Karena gerakan maka Nasyiah harus terus bergerak tidak stagnan, ujarnya. Apalagi berhenti. ”Pimpinan harus selalu mencari strategi dakwah baru untuk mengembangkan Nasyiah ke depannya. Yang perlu diingat, berdakwah itu seharusnya seperti kita memasuki taman bunga. Yang serba harum dan indah. Bukan seperti memasuki lahan ranjau. Yang salah injak sedikit saja langsung meledak,” lanjut Humaiyah.
Ketua PRNA Rifta Mufrida menceritakan, Nasyiah di Paleran ini berdiri tanggal 24 Januari 2016. ”Ini desa tanah kelahiran mantan Kapolri Badrodin Haiti. Nasyiah Paleran menjadi ranting dari Nasyiah Cabang Tanggul yang terdekat dan punya PCNA,” katanya.
Secara adminsitrasi Desa Paleran masuk Kecamatan Umbulsari. Tapi Umbulsari belum berdiri Nasyiah. Baru ada di Paleran ini. ”Kami berusaha mengembangkan Nasyiah Paleran hingga menjadi cabang seperti Aisyiyah dan Muhammadiyah di sini,” tutur Rifta.
Selama empat tahun Nasyiah Paleran sudah berhasil melaksanakan beberapa kegiatan seperti kajian rutin tiap Jumat ini, bakti sosial dan santunan anak yatim di setiap bulan Ramadan.
Menurut cerita Yuni Fitria Mustofa SPd, aktivis lainnya, awal mengadakan bakti sosial dan santunan anak yatim merasa pesimis. Namun ketika acara di-share ke media sosial dan grup WA, ternyata perolehan dana melebihi target panitia. ”Kegiatan-kegiatan seperti ini membuat kami semakin kompak,” kata Yuni. (*)
Penulis Humaiyah Editor Sugeng Purwanto