Program ‘Sehari Seribu Saja’ yang digalakkan warga Muhammadiyah Kedungwaras, Modo, Lamongan, ternyata bisa untuk membangun Masjid Baiturrohman.
PWMU.CO – Keterbatasan ekonomi tidak membuat semangat dakwah warga Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedungwaras, Kecamatan, Modo, Kabupaten Lamongan, kendor. Bahkan justru semangatnya menyala.
Seperti tercermin dalam pembangunan Masjid Baiturrohman. Meski rata-rata penghasilannya di bawah standar tapi semangat berinfak mereka cukup tinggi. Masjid dengan biaya pembangunan miliaran rupiah itu pun bisa mereka dirikan.
“Pada tahap satu menghabiskan dana Rp 1,5 miliar. Sebanyak 60 persen swadaya anggota Muhammadiyah. Selebihnya dari sumber lain,” ungkap Suyanto, Ketua PRM Kedungwaras dalam sambutan di acara Pengajian Rutin Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo, Lamongan, Jawa Timur Sabtu (11/1/20).
Sehari Seribu Saja yang Luar Biasa
Disaksikan 500 jamaah yang hadir, Suyanto mengungkapkan rahasia keberhasilan menyelesaikan pembangunan tahap awal ini. “Kami meluncurkan program 3S, yaitu ‘Sehari Seribu Saja’. Sebanyak 130 kepala keluarga kami titipi kaleng infak. Setiap tanggal 1 ada petugas yang mengambil,” kata Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kedungwaras ini.
“Ternyata hasilnya mengejutkan, tiap bulan terkumpul Rp 4 juta. Tanggungan hutang kubah sebesar Rp 70 juta, akhirnya lunas dalam waktu enam bulan,” ungkapnya Wakil Sekretaris PCM Modo ini.
Masjid ini, sambungnya, masih belum selesai. Masih membutuhkan keramik, finishing dinding luar-dalam dan pagar lantai II. Suyanto berharap sumbangan dan partisipasi dari para agniya (orang kaya), khususnya warga Muhammadiyah di Kecamatan Modo.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Modo Ali Shodiqin mengapresiasi atas kegigihan PRM Kedungwaras yang sudah menyelesaikan pembangunan tahap I.
“Kami mohon maaf, mewakili Pimpinan Cabang Modo tidak bisa membantu finasial. Apa yang sudah dilakukan PRM Kedungwaras sebuah contoh yang baik tipikal ranting mandiri,” kata Ali Shodiqin.
PRM Kedungwaras di Kecamatan Modo ini meliputi tiga dusun. Namun terkonsentrasi di Dusun Kedung. Di dusun ini 95 persen warganya adalah anggota Muhammadiyah.
Di Kabupaten Lamongan, Kecamatan Modo berada di daerah selatan. Jauh dari daerah pesisir yang dikenal banyak warga Muhammadiyah-nya. (*)
Penulis Mohamad Su’ud. Editor Mohammad Nurfatoni.