PWMU.CO – Game “Pokemon Go” kini mewabah secara global menjangkiti masyarakat dunia melintasi batasan wilayah dan usia. Heboh game “Pokemon Go” ternyata menjadi inspirasi untuk materi dalam masa orientasi siswa baru (MOS) di SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya. Sekolah yang juga dikenal dengan Spemma ini mengajak para siswa baru berburu “POKEMON” di taman Flora, Kebun Bibit Kendalsari Rungkut Surabaya (20/7).
Eits, jangan salah. Pokeman yang dimaksud bukanlah monster animasi seperti yang ada di game. Melainkan mencari POKEMON yang merupakan singkatan dari berbagai sikap kebajikan. POKEMON merupakan paduan kata-kata POtensi, KEmampuan, Mandiri, Opportunity, Network. “Para siswa mengikuti beberapa permain outbond demi mendapatkan bola-bola yang bertuliskan beragam profesi yang mereka cita-citakan,” jelas Kepala Spemma, Muslikan MAg.
(Baca: Siswa Muhammadiyah Dukung Pesepakbola Muslim yang Berlaga di Piala Eropa dan Santri Ini Terkesan dengan Masa Taaruf MBS Jombang)
“MOS di sekolah kami bisa dikata memang punya perbedaan dengan sekolah lain. Siswa baru tidak hanya dikenalkan lingkungan area sekolah, tapi juga diajak mengenal lingkungan kota Surabaya,” tambah Muslikan. Jika pihak sekolah akhirnya memilih taman kota sebagai tempat jujugan, ternyata punya alasan yang sangat kuat. Sebab, kata Muslikan, taman kota merupakan sarana publik yang sangat berguna bagi tumbuh kembang anak dan remaja. “Karenanya dalam setiap MOS SMPM 5 Surabaya ada satu hari untuk kegiatan outbond ke salah satu taman kota Surabaya,” jelas pria kelahiran Lamongan ini.
Khusus MOS tahun 2016 untuk kegiatan outbond dilaksanakan di taman Flora Kebun Bibit Kendalsari Rungkut Surabaya. Kegiatan MOS secara outdoor diisi dengan beberapa Fun Game, di antaranya permainan kerjasama tim dan ketangkasan dengan berburu POKEMON. “Kegiatan tersebut terbukti lebih mendidik dan lebih aplikatif dalam membentuk karakter siswa sekaligus belajar sosialiasi. Dan, yang pasti terbebas dari unsur “perploncoan” dan bulliying,” terang pria yang juga alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.
(Baca: Yang Lain Masih Buka Pendaftaran, Sekolah Ini Sudah Orientasi 536 Siswa Baru dan Datangkan Alumni dari Prancis untuk Beri Motivasi Siswa Baru)
Berburu mencari Pokemon ala siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya terasa lebih edukatif dan bermanfaat sebagai bekal siswa menapaki hidup di masa mendatang. Dibanding game “Pokemon Go” yang kontroversi dan menimbulkan polemik. Apalagi fakta memperlihatkan jika game ini ternyata berdampak negatif dengan adanya kecelakaan dan tindak kekerasan hanya demi memburu gambar animasi yang tak nyata.
Kebalikan dengan Pokeman Go yang penuh polemik, tentu saja Pokemon ala Spemma ini justru kebalikannya, penuh dengan kebajikan. Bukankah menggali dan menumbuhkembangkan POtensi, KEmampuan, Mandiri, Opportunity, dan Network siswa baru merupakan sebuah kebajikan? (paradis alhaedar)