PWMU.CO-Suara gamelan memenuhi ruang Pendapa Pemkab Nganjuk Jl. Basuki Rahmad 1, Sabtu (11/01/2020). Tabligh Akbar dan Resepsi Milad Muhammadiyah ke-107 yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Nganjuk itu nuansanya menjadi lain dengan iringan musik Jawa di setiap acara.
Juga ada lagu campursari Kuto Ngawi Medhot Janji mengalun di acara ini. Lagu yang dipopulerkan Didi Kempot itu makin membuat acara meriah. Seluruh hadirin pun betah mengikuti rangkaian acara sampai tuntas.
“Ini acara milad Muhammadiyah unik dan istimewa, nuansa budaya Jawanya sangat gayeng,” komentar Abdul Mu’ti, sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat menyampaikan Tausyiyah Milad.
Pria asal Kudus ini mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk yang telah menyediakan tempat istimewa pada perhelatan milad ke 107 ini.
“Terima kasih, semoga kemesraan ini bisa dilanjutkan tahun berikutnya supaya tidak cepat berlalu,” selorohnya disambut riuh tepuk tangan audiens terdiri dari Muspida, Forum Kerukunan Umat Beragama dan ketua Ormas dan warga persyarikatan.
Ia juga berpesan, agar warga Muhammadiyah terus mendakwahkan teladan kebaikan dan budaya tangan di atas terus digelorakan sehingga kehadiran Muhammadiyah di tengah masyarakat bisa bermanfaat.
“Bantuan bedah rumah dan sejumlah paket sembako ini hanya sebagian kecil kiprah Muhammadiyah untuk terus berbagi,” ujarnya saat didapuk menyerahkan dua kunci bedah rumah dan sejumlah paket sembako kepada duafa.
Setelah di acara ini, Abdul Mu’ti pada hari Ahad dijadwal mengisi pengajian bulanan Fajar Mubarak yang juga digelar PDM Nganjuk.
Plt Sekretaris Daerah Pemkab Nursholehan dalam sambutannya mewakili bupati mengapresiasi kiprah Muhammadiyah yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Kami mewakili bupati mengucapkan banyak terima kasih atas peran serta Muhammadiyah. Semoga sinergi yang baik ini bisa terus kita lanjutkan,” ujarnya. Dia juga menjelaskan, dirinya siswa Mbah Ihsan sesepuh Muhammadiyah Nganjuk.
Semarak Budaya Lokal dan Pawai
Ketua PDM Arifin Abduh mengaku, milad tahun ini dikemas istimewa agar Muhammadiyah juga bisa menampilkan nuansa budaya seni lokal. Karena itu suara gamelan menjadi dominan terdengar.
“Acaranya dipilih diiringi suara gamelan Jawa dari siswa SMK Muhammadiyah 2 Nganjuk agar lebih greget,” kata kepala Madrasah Ibtidaiyah ini.
Milad Muhammadiyah ke 107 disemarakkan dengan sejumlah atraksi, pawai drumband, kreativitas siswa dari sekolah Muhammadiyah-Aisyiyah.
Pawai dengan rute sekitar pusat kota dan finish di depan pendapa yang diikuti ribuan siswa, organisasi otonom, perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah-Aisyiyah.
“Seluruh penampilan krearivitas kita tampilkan di pra acara di mulai pukul 06.00 pagi,” tutur Andik joko, Panitia Milad PDM Nganjuk. (*)
Penulis M. Roissudin Editor Sugeng Purwanto