PWMU.CO-Tiga mahasiswi Thailand mengikuti program magang pembelajaran SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo (Smamita) mulai Senin (13/1/2020).
Mereka adalah mahasiswi dari Universitas Khon Khaen yang mengikuti program international intership programe atau program magang internasional melalui Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Tiga mahasiswi Thailand itu adalah Chayanee Prapchabok dengan panggilan Lady, Piyakamon Hluangna atau Gift dan Wimonnut Riyachan dipanggil Nut.
Mereka diterima Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kemudian diantarkan ke Smamita oleh perwakilan Fakultas Bisnis Hukum Sosial. Di sini mereka magang jadi guru untuk memberikan wawasan budaya negaranya.
Kegiatan penyambutan yang digelar Smamita dilaksanakan dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Dihadiri oleh Wakil Dekan Fakultas Bisnis Hukum Sosial Dr Didik Hariyanto MSi, Kaprodi Akuntansi Wiwit Hariyanto MSi dan Sekretaris Prodi Akuntansi Sarwenda Biduri MSA.
”Ini adalah bentuk kerja sama Umsida dengan Smamita. Tidak hanya sampai di sini, kerja sama ini masih akan berlanjut karena nantinya kami akan banyak membawa mahasiswa internasional yang menjalin program pertukaran mahasiswa dengan Umsida,” ujar Didik Hariyanto
Dia menambahkan, Umsida sudah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di Asia. ”Yang terdekat nanti ada dari Filipina, kemudian kita juga menjajaki universitas di Korea. Ini nanti kami hubungkan dengan Smamita,” tuturnya.
Sekolah Nuansa Internasional
Sementara itu Kepala Smamita Drs Zainal Arif menyambut baik rencana Umsida ini. ”Kami wajib menerima semua mahasiswi yang magang. Karena ini bisa untuk menambah ilmu, pengetahuan sekaligus budaya bagi para siswa siswi dan guru di Smamita,” jelasnya.
Kehadiran mahasiswa magang internasional semakin menambah nuansa internasional di Smamita. Sekolah ini sering menjadi jujukan mahasiswa dan guru asing. Saat ini juga ada guru magang dari Jepang Kohei Umeida.
”Kami menganggap mereka semua adalah saudara kita. Sekarang saudara kita dari Thailand ingin tahu tentang sistem administrasi di Smamita. Selama sebulan tiga mahasiswi Thailand itu juga mempelajari budaya di Smamita. Kita sebagai tuan rumah harus menerima dan membimbingnya dengan baik,” paparnya. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto