PWMU.CO –Masjid Jembrana menjadi tujuan pertama muhibah dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM) Jawa Timur ke Bali, Sabtu-Ahad (11-12/1/2029).
Rombongan muhibah dakwah kali ini Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim, Wakil Ketua Prof Dr Thohir Luth, dan Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin. Jadwal berikutnya rombongan PWM Jatim mengunjungi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Buleleng.
Tiba di Jembrana menuju ke Masjid An Nur Jl. Danau Kalimutu No.53, Lelateng, Kec. Negara. Masjid ini satu kompleks dengan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Namun masjid Jembrana ini kondisi rusak. Compang-camping termakan usia. Sebagian plafonnya jebol. Kontras dengan Gedung Dakwah yang baru dibangun tahun 2017.
Lazismu Jatim pernah mengunjungi masjid Jembrana ini pada 4 Juli 2019 lalu saat perjalanan Tour D’Lombok untuk program rehabilitasi pasca gempa di pulau itu.
Juga Desember 2019 usai dari pulang acara Muhammadiyah Internasional Bisnis Forum (MIBF) di Denpasar. Kondisinya ya rusak seperti ini. Belum tersentuh perbaikan.
Waktu itu ketika bertemu Ketua PDM Jembrana Edi Susilo, dia mengatakan, berencana merobohkan Masjid An Nur tapi tidak berani karena tidak punya cukup dana untuk membangunnya lagi. Sudah empat tahun ini pembangunan belum juga bisa dilakukan.
Saat itu Ketua Lazismu Jatim Zainul Muslimin menggalang dana spontan ke hingga terkumpul Rp 35 juta dari rombongan relawan dan jamaah. Ternyata dana pancingan itu belum menguatkan tekad takmir masjid untuk merenovasinya.
Penyerahan Dana Renovasi Masjid
Sekarang PWM Jatim datang lagi ternyata masjid renovasi belum dimulai. Sesepuh Muhammadiyah Jembrana H Ansyori menyampaikan, masjid segera direnovasi tapi menunggu dana terkumpul. Mereka berani memulai pembangunan jika ada dana Rp 100 juta.
”Alhamdulillah tanggal 11 Januari 2020 dalam kunjungan ketiga itu Ketua PWM Jatim Bapak Dr Saad Ibrahim menyerahkan donasi yang terkumpul sejumlah Rp 105 juta,” cerita Zainul.
Penggalangan dana itu lanjutan dari penghimpunan spontan tahun 2019. Lazismu mencari donatur di Surabaya.
Saad Ibrahim kemudian menambah Rp 2 juta agar jumlahnya sesuai dengan usia Muhammadiyah 107 tahun. Sehingga total hari itu takmir masjid menggenggam uang Rp 107 juta. Sudah layak segera memulai pembangunan kembali masjid ini agar Muhammadiyah Bali tampak wibawa.
Acara penyerahan dan penggalangan dana bertempat di aula SD Muhammadiyah Jembrana. Dalam tausiyahnya Saad Ibrahim mengatakan, Allah swt memberikan karunia kepada bangsa dan Ormas-ormas sebagai bangkitnya Islam dari keterpurukan peradabannya.
Kedua, agar dakwah Islam di Bali bisa menyentuh warga asli dan berupaya menampilkan sosok keteladanan terbaiknya bagi kemajuan bangsa.
”Kalau sudah ada masjid berlantai 3 di Bali maka buatlah masjid berlantai 4. Kalau sudah ada sekolah berlantai 3 di Bali maka buatlah sekolah Muhammadiyah berlantai 4 atau 5 dan seterusnya,” ujarnya.
Sementara Zainul Muslimin menceritakan, dalam suatu acara pertemuan mubaligh di Kantor PWM Jatim, Saad Ibrahim menyampaikan, mubaligh Muhammadiyah agar memperluas jangkauan dakwahnya sampai ke luar negeri. Atau setidaknya sampai luar Jawa.
Usai acara itu Lazismu Jatim melakukan safari dakwah ke Bali mengajak ketua Majelis Tabligh Jawa Timur Dr M. Sholihin Fanani. Dari safari dakwah itu dipahami persoalan dan tantangan membantu pengembangan dakwah Islam di Bali. (*)
Penulis Zainul Muslimin Editor Sugeng Purwanto