PWMU. CO–Madtsamuda sebutan untuk Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 2 Paciran Lamongan merebut tiga juara pada Penganugerahan Pemenang Madrasah Literasi Kemeterian Agama Kabupaten Lamongan dalam Gerakan Menulis 1000 Buku.
Juara diraih guru Fathan Faris Saputro mendapat juara 1 dan harapan 2 dalam kategori guru tingkat MTs. Sedangkan Muhammad Alam Imaduddin Zaki mendapat juara 3 kategori siswa tingkat MTs. Acara ini digelar Selasa (14/1/2020).
Faris yang juga pembina Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Madtsamuda mengaku bangga dan terharu ketika dinobatkan sebagai juara I lomba menulis kategori guru tsanawiyah.
”Saya bersyukur walaupun baru bergabung empat bulan bersama Madtsamuda sudah mendapatkan juara. Tidak sia-sia rasanya berkontribusi bersama sekolah ini,” ujarnya.
Sebenarnya dia sudah sering menerima beberapa penghargaan pada event lainnya. ”Namun yang ini beda. Karena saya dapat tantangan baru dengan empat bulan ini harus kejar target. Harus ada beberapa karya,’’ ucapnya.
Menurutnya, salah satu yang menjadi nilai positif adalah penerapan budaya literasi yang dia terapkan di Madtsamuda. ”Ini yang menambah nilai plus sehingga salah satu siswa juara 3 pada perlombaan ini,” ucapnya.
Isi Buku
Dia menjelaskan, dua buku yang dikirimkan ke lomba ini berjudul Tanah Air Kita meraih juara 1. Isinya membalik paradigma pandangan bahwa bumi itu pinjaman anak cucu kita bukan warisan nenek moyang. Karena itu harus dijaga agar anak cucu menikmati.
Buku kedua berjudlul Literacy Generasi Millenial mendapat juara harapan 2. Buku ini berisi mutu pendidikan sesuai indikator mutu sekolah yaitu pendidikan karakter, kemampuan pengembangan literasi, dan motivasi untuk terus berkarya.
Faris berharap bisa produktif terus menulis buku untuk menyebarkan pemikiran dan energi positif. Lebih gembira lagi ketika diikutkan bisa menjuarai literasi tingkat provinsi dan nasional.
Anak petani kacang ini menambahkan, buku ini akan bermanfaat bagi keberlangsungan literasi di Madtsamuda. Tradisi menulis dan membaca buku harus diteruskan kepada siswa terus menerus tidak agar setiap generasi mendapat juara seperti tahun ini.
Juara 3 kategori siswa diberikan Muhammad Alam Imaduddin Zaki. Dia menulis buku berjudul Jeritan Kaum Fakir.
Alam, panggilan dia, mengaku mendapatkan ide cerita dari kejadian yang ditemui di masyarakat. ”Idenya itu dari pengalaman nyata yang terjadi di masyarakat. Berkisah perjuangan orang miskin untuk bertahan hidup,” ujarnya.
Ia mengatakan, ketika menulis dia teliti memilih diksi kata yang tepat ejaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dan catatan dari pembinaan di GLS terutama ungkapan-ungkapan baru.
”Ada kata-kata yang belum umum yang sudah dicatatkan waktu pembinaan. Ada juga yang ambil dari kamus bahasa Indonesia online di web komputer saat jam istirahat sekolah,” ucapnya.
Kepala Madtsamuda Millazul Faidah MPd mengatakan, buku ini hadir dalam momen yang tepat. Jeritan-jeritan orang-orang fakir semakin banyak di Indonesia. Buku ini dengan segala keterbatasannya berusaha memberi edukasi kepada pembaca. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto