PWMU.CO – SMP Musasi menggelar Wisuda Tahfidh II Jumat (17/1/20). Hadir Ida Husnur Rahmawati dalam Quranic Parenting: ‘Menghadirkan Ruh Alquran dalam Keluarga’.
Jumat itu hall SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) penuh sesak oleh wali siswa kelas IX. Mereka datang untuk menyaksikan anak-anaknya mengikuti wisuda tahfidh.
Tahun ini Musasi mewisuda 58 siswa yang telah mengikuti ujian (munaqasah) pada tanggal 15 dan 16 Januari 2020.
Acara dibuka oleh Abdul Aziz murid kelas VIII, yang membawakan surah Aljumuah. Dia adalah salah satu siswa yang mengikuti program tahfidh.
Acara dilanjutkan sambutan oleh Kepala SMP Musasi Drs Aunur Rofiq MSi. Dia berjanji memfasilitasi anak-anak di sekolah hanya menghafal Alquran dan tidak perlu belajar 13 mata pelajaran.
“Sekolah akan memfasilitasi jika ayah dan bunda yang hadir di sini setuju serta anak-anak juga bersedia,” ujar Aunur Rofiq.
Ia menuturkan, rapor belajar anak-anak (penghafal Quran) juga akan diberikan meskipun mereka tidak melalui proses belajar. “Saya yang akan bertanggung jawab atas nilai rapornya anak-anak. Insyaallah kalian akan lulus ujian nasional dan diterima di universitas mana saja jika hafal Alquran,” kata Aunur Rofiq.
Ada Quranic Parenting di Wisuda Tahfidh II
Wisuda Tahfidh II ini spesial karena ada Quranic Parenting sebagai acara pendukung. Tema parenting tersebut adalah ‘Menghadirkan Ruh Alquran dalam Keluarga’ dengan nara sumber Ida Husnur Rahmawati Lc MHi.
Dia adalah founder (pendiri) Sekolah Tahfidz ‘Markaz Tahfidz Al-Firdaus’. Anaknya: Ahmad Fawwaz, adalah finalis Hafidz Indonesia 2016.
Sebelum acara Quranic Parenting dimulai, ada inspirasi yang membuat air mata para wali siswa yang hadir menetes deras. Inspirasi tersebut datang dari salah seorang santri Markaz Tahfidz yang bernama Ayyub.
Dia ditinggal ayahnya pada usia sepekan setelah ia lahir. Namun di uisanya yang empat tahun ini, dia sudah menghafal enam Juz.
Ida Husnur Rahmawati menuturkan, kita juga bisa menjadikan salah satu anak kita seperti Ayyub. Asalkan ada kemauan. “Ketika kemauan itu ada maka timbullah doa, maka berdoalah kepada Allah,” ujar Ida Husnur Rahmawati.
Dia lalu mengungkapkan pengalamannya ia mentalkin Ahmad Fawwaz setiap hari. “Bakda Subuh saya mentalkin ke Fawwaz tidak lebih dari ayat ayat setiap hari. Alhamdulillah dalam waktu sebulan dia sudah hafal 1,5 Juz,” kata dia.
Kemudian, sambungnya, berilah anak hadiah ketika dia sudah menghafalkan juz sesuai dengan target yang kita sepakati dengan mereka.
Lulusan Musasi Harus Lanjutkan Hafalan
Ketua Program Diniyah SMP Musasi Nur Kholifah SPdi berharap para siswa terus menghafal Alquran setelah lulus dari Musasi. “Semoga dengan menghafal Alquran akhlak mereka terjaga,” ujarnya.
Hal tersebut didasari oleh pergaulan di tingkat SMA yang tidak bisa dikontrol langsung oleh setiap orangtua. “Dengan akhlak yang dijaga oleh hafalan Alquran, mereka termotivasi untuk memelihara hafalannya hingga kelak menjadi orangtua,” kata Nur Kholifah.
Harapan juga datang dari salah satu wali siswa yang diwisuda hari itu: Trijayanti wali siswa dari Sheva Nizar kelas IX. “Semoga dengan adanya anak-anak menghafal Alquran terutama Sheva, dapat menjadi jembatan mereka untuk meraih kesuksesan dunia akhirat,” ujarnya. (*)
Penulis Achmad Bagus Hendy Kurniawan. Editor Mohammad Nurfatoni.