PWMU.CO – Rasa duka yang mendalam atas wafatnya Mughnijah binti Makbul Thohir, istri Prof Fasich, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim periode 2000-2005, tidak hanya dialami oleh keluarga besar Muhammadiyah, melainkan juga seluruh civitas akademika Universitas Airlangga (Unair). Hal itu terlihat ketika para civitas akademika memenuhi Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair untuk mengikuti shalat jenazah. Saking padatnya, jamaah shalat jenazah pun meluber hingga di teras masjid.
Tidak mengherankan jika keluarga besar Unair begitu kehilangan dengan sosok Mughnijah. Sebab, perempuan kelahiran 64 tahun lalu ini memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memajukan Unair. Dia dengan setia mendukung dan menemani Prof Fasich yang menjadi rektor Unair selama 10 tahun, yakni tahun 2006 hingga 2015.
(Baca: Mughnijah, Istri Prof Fasich Meninggal Dunia)
Ketika tiba di Masjid Ulul Azmi Kompleks Kampus Unair C, sejumlah ibu-ibu segera mendekati jenazah. Raut wajah mereka sedih. Sembari menengadahkan tangan, mereka memanjatkan doa di dekat jenazah. Ada juga beberapa kerabat yang duduk bersila di dekat almarhumah.
Meski lirih, isak tangis mereka tetap terdengar oleh orang-orang di sekitar. Sementara ribuan orang lainnya berdiri berkerumun di area masjid untuk mengikuti shalat jenazah dan mengantarkan ke rumah duka. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang menyeka air mata karena kesedihan yang mendalam.
(Baca: Civitas UNAIR dan Ribuan Warga Lepas Kepergian Istri Prof Fasich)
Shalat jenazah dilakukan hari ini (22/7) usai shalat jumat. Yang menjadi imam dalam shalat tersebut adalah Mantan Menteri Pendidikan, Prof M. Nuh. Sementara yang memberikan pidato pelepasan jenazah yaitu Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. Jenazah kemudian dibawa ke rumah kediaman, Jl Pucang Asri III/22 Surabaya, sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga Perumahan Mangunan, Sepanjang, Sidoarjo. (ilmi)