PWMU.CO– MBS Prambanan menjadi tujuan studi banding SMA Muhammadiyah 2 Ngawi (SMA Muda), Sabtu (11/1/2020). Peserta Studi Banding terdiri dari semua pimpinan SMA Muda, guru, pengurus IPM dan Ketua PCM Widodaren.
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan Jawa Tengah menyambut terbuka kedatangan SMK Muda dan memberikan informasi perkembangan sekolah ini.
Budi, guru SMA Muda Ngawi menjelaskan, MBS Prambanan sudah berhasil menjadi contoh untuk SMA dengan mengembangkan MBS di daerah.
“Keuletan manajemen dalam mendirikan Muhammadiyah Boarding School di Prambanan itu sehingga berhasil. Sekarang sudah memiliki 2.500 santri mulai SD sampai SMA. Juga punya 13 amal usaha,” ujar Budi.
Budi menambahkan, dari studi banding ini ingin mengembangkan SMA Muda menjadi Muhammadiyah Boarding School Ngawi. “Untuk saat ini kita sedang menyiapkan Master Plan MBS Ngawi dengan daya tamping seribu santri. Mohon doanya,” ujarnya.
Menurut dia, namanya diubah menjadi MBS KH Mas Mansur Ngawi. Pembinanya Dr HM Sholihin MPSDM, ketua Majelis Tablig PWM Jawa Timur.
Kegiatan studi banding Ke MBS Prambanan berakhir pukul 14.00 kemudian dilanjutkan ke Tebing Breksi dan Masjid Al Aqsho Klaten Jawa Tengah.
Sejarah Pembangunan MBS
Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School berdiri di Desa Bokoharjo Kecamatan Prambanan, Sleman.
Berdiri di atas hak milik dan menyewa tanah Kraton Yogyakarta. Total luas lahan 12.300 meter persegi. Terdiri atas SD, SMP, dan SMA.
Tokoh yang menggagas ide ini Muhammad Nashirul Ahsan, putra tokoh Muhammadiyah Prambanan alumni LIPIA Jakarta.
Awalnya ingin mengembangkan SMP 1 Muhammadiyah Prambanan menjadi pesantren. Muatan kurikulum terpadu antara umum dan pesantren.
Meskipun para pimpinan Muhammadiyah sepakat, namun rencana ini gagal karena sebagian guru menolak perubahan itu. Disarankan membangun sendiri pondok pesantren.
Peletakan batu pertama pada Ahad, 20 Januari 2008 oleh Prof Dr Amien Rais. Lewat penggalangan dana berhasil menambah pembebasan tanah dan membangun gedung.
Gedung pertama yang didirikan berupa tiga ruang multifungi untuk belajar, sekaligus mushala dan asrama santri putra. Sekarang MBS ini sudah memiliki beberapa gedung megah berlantai tiga. (*)
Penulis Emil Mukhtar Editor Sugeng Purwanto