PWMU.CO – Kunci sukses hidup dunia dan akhirat dibeberkan KH Ali Mansur Kastam kepada keluarga besar guru dan karyawan Smamsatu Gresik.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Nganjuk itu menyampaikan hal tersebut dalam Pengajian Guru dan Karyawan SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu), Sabtu (18/1/20).
Pengajian tiga bulan sekali yang digelar di kediaman salah satu guru itu, kali ini diselenggarakan di keluarga Emmy Nurhayati SPd Kim, Jalan Yos Sudarso Nomor 49 Nganjuk.
Menurut KH Ali Mansur Kastam, banyak orang berharap di tahun 2020 ini bisa meraih kesuksesan. Namun tidak semua memahami makna kesuksesan dalam perspektif Islam.
Karena itu dia mengajak merujuk arti sukses dari hadits Nabi SAW riwayat Tirmudzi yang bersumber dari Sahabat Ubaidilah bin Mihshad.
KH Ali Mansur Kastam menyampaikan, hadits itu menegaskan, kalau ingin sukses maka ada tiga syarat yang wajib dipenuhi. “Ketiga-tiganya harus utuh. Tidak boleh hanya satu atau dua. Karena ketiga-tiganya berkaitan,” ujarnya.
Kunci Sukses Hidup Pertama
Aminan fi shirgih, orang yang punya hati tenang, tentrem, adem, ayem karena tidak dikejar-kejar oleh masalah. “Tidak dikejar oleh Densus 88 atau KPK,” ujarnya.
Namun perlu diingat, sambungnya, yang menguasai hati itu kan bukan kita, namun Allah. “Sehingga sering kita berdoa, ‘Yaa muqallibal qulub tsabit qalbi ‘ala dinika. Ya Allah yang membolak-balik hati, kokohkanlah hati saya di atas agama Engkau’,” terangnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Ilmiyah Kertosono, Nganjuk menjelaskan, ini menunjukkan arena hati kita itu di dalam tangan Allah, sehingga ketentraman hati itu menjadi milik Allah dan ketentraman hati yang menjadi milik Allah itu tidak diberikan secara gratisan.
“Berarti tenangnya hati itu harus dicari, ghairu matlub, tidak diberikan. Oleh karena supaya memiliki hati yang tenang, tentrem, adem ayem kumpul dengan anak, kumpul dengan bojo kumpul dengan teman sejawat seperti ini, Panjenengan harus mencari kedamaian itu,” pesan dia.
Resep Mencari Kedamaian Hati
KH Ali Mansur Kastam mengatakan, dalam Alquran disebutkan alladzina amanu walam yalbisu imanahum bidzulmin ulaika lahumul amnu. Berarti kalau kepingin diberi hati yang tenang oleh Allah, syarat yang pertama harus memiliki alimaanu alkhalis, keimanan yang murni.
“Iman baru dikatakan murni kalau tidak kecampuran dengan debu-debu kesyirikan. Iman baru dikatakan murni kalau tidak dicampuri dengan tindakan dzalim. Baik dzalim yang berkaitan dengan Allah, sesama manusia, hewan, maupun alam sekitar,” ujarnya.
Kalau itu sudah dimiliki, sambungnya, maka Allah akan memberi ulaika lahumul amnu, diberi hati yang tentrem, adem ayem. Tentrem-nya hati sangat bermanfaat untuk sisiwa-siswi Panjenengan.
“Melihat wajah saja sudah klepek-klepek. Sehingga mudah memasukkan pelajaran dan ide-ide yang bagus kepada siswa-siswi di SMA Muhammadiyah 1 Gresik,” ujarnya.
Syarat yang kedua, kata dia, dengan kasratu dzikri, memperbanyak dikir kepada Allah SWT. Karena Alquran mengatakan alladzina amanu watadmainnu qulubuhum bidzikrillah ala bidzikrillahi tadmainnul qulub.
Dia menegaskan, dengan dzikir kepada Allah hati menjadi tenang, tentrem, adem dan ayem. Namun perlu iingat, dzikir itu ada dua, ada dzikir yang hukumnya sunah.” Seperti sepanjang perjalanan dari Gresik ke Nganjuk sini , saya yakin Panjenengan banyak membaca tasbih, tahmid, istighfar, dan tahlil,” ucap dia.
Menurutnya, ada dzikir yang hukumnya wajib, yaitu selalu ingat perintah-perintah Allah untuk dijalankan, selalu ingat larangan-larangan Allah untuk ditinggalkan.
Dzikir yang semacam ini, kata dia, hukumnya wajib per detik, per menit. Sehingga orang Islam tidak boleh melupakan perintah, untuk dijalankan, orang Islam tidak boleh melupakan larangan, sehingga akhirnya diterjang. Itu bahaya.
Mengapa bahaya? Karena, al ismu makaha linafsi, yang membuat perbuatan dosa itu membuat hati susah, gundah gulana, kacau balau. Tidak percaya tanyakan pada para koruptor yang ketangkep itu.
“Beda dengan albirru. Kebaikan itu mat maanna bilqalbu. Kebaikan itu selalu membuat hati adem, ayem, dan tentrem. Makanya kalau kepingin hidup ayem tentrem, perbanyak kebaikan, singkirkan dosa,” ujarnya.
Berkah Hadiri Majelis Ilmu
Syarat yang ketiga, lanut KH Ali Mansur Kastam, kasratul khudur fil majalisi ilmi. Harus sering-sering menghadiri majelis ilmu seperti ini. Karena Nabi bersabda, bila ada orang Islam kumpul-kumpul di suatu tempat kemudian yatadarasunal quran, kemudian deres Alquran.
Tadarus itu, jelas dia, bukan membaca tapi dar itu bacaan plus, bacaan baru dikatakan plus kalau menghasilkan atau menemukan satu huruf. Jadi kalau membaca Alquran lalu menemukan satu huruf berarti bacaan plus.
“Namun kalau habis membaca Alquran, pegel langsung tidur, oh, berarti hanya membaca. Itu bukan tadarus tetapi sekadar membaca,” sindirnya.
“Kata Nabi SAW kalau Panjenengan tadarus seperti ini maka malaikat melindungi Panjenengan, rahmat bermunculan. Allah pun menurunkan sakinah, ketentraman hati. Dan Allah bangga melihat Panjengean kumpul-kumpul di sini. Saking senengnya, Allah nyebut-nyebut nama Panjenengan di hadapan para malaikat,” dia metambahkan.
Makanya, lanjutnya, kalau ngaji jangan ngantuk, karena malaikatnya kecewa, Allah sudah kadung bangga, memberitahu kepada malaikat, malaikat kadung sudah inguk-inguk panjenengan, lha kok Panjenengan pas tidur lalu ngiler tos-tos. Memalukan malaikat itu. Jadi Panjenengan harus betul-betul semangat.
Kunci Sukses Hidup Kedua
Memiliki badan yang sehat walafiyat adalah syarat sukses yang kedua. “Walaupun punya iman yang murni tapi kalau sakit-sakitan, kesuksesan hidup belum bisa diraih. Makanya selain memiliki iman yang bagus, perlu menjaga kesehatan badan,” terang KH Ali Mansur Kastam.
“Manusia itu Allah yang menciptakan. Terbuat dari berbagai organ tubuh dan setiap organ tubuh diberi sistem kerja sendiri-sendiri. Luar biasa hebatnya Allah dalam menciptakan manusia. Tidak hanya cukup menciptakan, namun sistem kerja tubuh pun sudah ditentukan oleh Allah,” tambah dia.
“Pernah mengagumi tangan? Mau baca Alquran, tangan mengambilkan, kemudian membukakan tanpa diperintah. Kalau letaknya kurang pas dengan pandangan mata, tangan yang menyempurnakan. Setelah lembar pertama habis, tangan yang membukakan lembar berikutnya,” ungkapnya.
Kerja Jantung Kalahkan Bus Kota
Menurut KH Ali Mansur Kastam, yang lebih hebat lagi kerja jantung. “Jantung itu besarnya sekepalan tangan. Namun dia bekerja 24 jam sehari. Dia bekerja tanpa dikomando. Kita istirahat, otak istirahat, namun jantung tetap bekerja, memompa darah untuk seluruh organ tubuh. Darah yang disalurkan 30 persen ke otak. Jadi kalau otak kekurangan darah 6 detik saja, sudah jatuh pingsan,” ungkapnya.
Dia menembahkan, kalau kita amati sistem kerja jantung dalam sehari semalam, darah yang dipompa oleh jantung menurut Alquran Tafsir Depag 10.500 liter, namun dalam buku kedokteran 7.056 liter.
“Mari kita bandingkan dengan bis kota dalam sehari semalam berjalan menghabiskan solar 150 liter. Berarti kekuatan jantung sama dengan 47 bis kota X 150 liter = 7.050 liter saja. Padahal jantung 7.056 liter. Berarti masih lebih banyak kerja jantung,” ujarnya.
Kiat Jantung Sehat
KH Ali Mansur Kastam bertanya, “Pernahkah kita bersyukur kepada Allah berupa kerja jantung? Bagaimana cara bersyukur? Caranya gampang. Jangan mengkonsumsi makanan-makanan yang menganggu sistem kerja jantung?”
Di ataranya kolesterol jahat yang terdiri dari kelan mangut sekali masak untuk jatah tiga hari. Gak habis dienget (dipanasi lagi). Untuk santan di hari pertama itu kolesterol baik, setelah dienget hari kedua itu kolesterol jahat. Hari keetiga dienget lagi itu kolesterol jahat.
Atau saking malesnya bikin kolak sekali membuat sak jeding (satu bak kamar mandi). Hari pertama gak habis dienget lagi. Hari kedua dan ketiga itu namanya kolesterol jahat.
Yang kedua jangan ganggu sistem kerja jantung karena merokok. Apalagi kalo mengajar di Muhamadiyah. Di Majelis Tarjih dan Tajdid itu hukumnya haram. Dalilnya sak umbruk (sangat banyak). Kalau merokok, berarti kurang bisa mensyukuri kerja jantung. Karena pembuluh darah bisa tersumbat gara-gara nikotin.
Saya punya teman seorang perokok berat. Dia kerja di tambak. Ketika itu pingsan. Sama istrinya langsung dibawa ke rumah sakit. Oleh dokter langsung dipasang ring 10 buah.
Kata dokternya, ”Untung ibu cerdas, langsung dibawa kemari, kalau telat sedikit saja, bisa langsung dut (meninggal dunia)”. Sekarang dia benar-benar taubatan nasuha. Taubatnya masyaallah.
Yang penting sehat itu bukan pemberian cuma-cuma. Kesehatan itu harus dicari, bukan pemberian gratisan.
Tips Mensyukuri Kesehatan
Menurut KH Ali Mansur Kastam, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pertama, nutrisi seimbang. Antara asam dan basa pun harus seimbang. Allah berfirman dalam Surat Thaha Ayat 81:
“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaanKu menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.”
“Maksud dari ayat tersebut adalah wahai orang mukmin makanlah makanan yang thayib (baik). Tidak asal halal, tetapi halal dan thayib. Namun jangan berlebih-lebihanan. Karena walaupun makanan itu halal dan thayib disuguhkan kepada kita semua, jangan berlebih-lebihanan. Karena yang berlebih-lebihan akan kena murka Allah. Dan siapa yang kena murka pasti jatuh sakit,” paparnya.
Dia mengungkapkan, Nabi Muhammad seumur-umur hanya sakit tiga kali. Sakit pertama sudak, pening. Kedua khuman, greges. Ketiga, khuman wa sudak, ngelu dan ngreges yang menyebabkan beliau wafat.
“Sedangkan kita sering sakit, karena tidak ittiba’ Rasul. Yang ittiba’ rasul cuma pertama, jenggot, kedua wayah (poligami). Dalam urusan makan tidak ittiba,” sindir dia.
“Nabi mengatakan, nahnu maasyiral anbiya, kami ini golongan para nabi. La nahkul hatta najm, kami tidak pernah makan sebelum lapar. Jadi Nabi itu tidak makan kalau belum lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang,” kata dia.
Kalau kita urusan makan itu seperti shalat, kitaaban mauquta, waktu yang ditentukan (bisa kacau). “Shalat itu kewajiban yang ditetapkan waktunya. Makan juga begitu, setengah tujuh sarapan, jam satu siang makan, habis Maghrib makan mesti gitu. Itu menganggap makan situ seperti shalat. Padahal hanya shalat yang ditetapkan waktunya,” urainya.
“Kalau makan beda. Kalau lapar baru makan dan berhenti ketika kenyang. Kalau makanan enak, annadhofatu minal iman, sehari ada empat undangan manten prasmanan kabeh. Makan kabeh, lha ini. Padahal mestinya kata nabi tidak ada bencana yang paling berbahaya untuk dipenuhi melebihi perut,” tambahnya.
Dia mengibaratkan dengan tas. “Kalau tas kita dipenuhi dengan uang, bahaya, pasti dilirik oleh copet. Namun ada yang lebih berbahaya, yaitu memenuhi perut. Maka kalau kita makan, sepertiga perut untuk makanan, sepertiga lagi minum, dan sepertiganya udara. Kalau itu sudah dilaksanakan berarti seimbang nutrisinya,” jelas KH Ali Mansur Kastam.
Olahraga Nabi SAW
Kedua, sambungnya, agar tetap sehat harus cukup gerak. “Olahraga yang cukup. Sehingga tidak boleh makan tidur-makan tidur. Tetapi harus cukup olahraga. Makanya Nabi itu hobi olahraganya ada dua, jantung sehat, jalan pagi dan memacu kuda,” papar dia.
Dia menelaskan, Nabi Muhammad kalau memacu kuda selalu bersama Aisyah. Aisyah membawa kuda sendiri. Nabi Muhammad membawa kuda sendiri lalu balapan. Kadang-kadang Nabi yang menang, kadang-kadang Aisyah yang menang. Namun setelah Aisyah besar, Nabi selalu menang Aisyah selalu kalah.
Dan bertanya Aisyah kepada Nabi, ”Wahai Nabi kenapa aku selalu kalah?”
Jawab Nabi, ”Ya, karena kamu mulai subur (gemuk).”
Dia melanjutkan, “Pertayaan saya, sudahkah itu Panjenengan lakukan, lomba sama istri. Lha ini ittiba itu jangan hanya yang tadi saja. Nabi selalu lomba sama istrinya. Padahal beliau itu kepala negara, bisa mnyempatkan olahraga seperti itu?”
Supaya sehat, lanutnya, syarat yang ketiga adalah harmoni pikiran. “Walaupun nutrisinya seimbang, olahraganya baik, kalau stress? Maka perlu perkokoh keimanan. Sehingga setiap masalah yang datang dihadapi dengan iman. Qadarullah wamasa a fa’ala, semua adalah takdir Allah,” tegasnya.
“Apapun yang dikehendaki Allah pasti terjadi. Dalam urusan apapun kalau menyandarkan dengan takdir Allah itu enak. Sehingga pikiran tidak stress,” tambahnya dia.
Kunci Sukses Hidup Ketiga
Persediaan makanan setiap hari, adalah syarat ketiga untk hidup sukses. Karena itu Islam menganjurkan memiliki etos kerja yang tinggi.
Menurut KH Ali Mansur Kastam, dalam Islam bekerja itu tidak ada hari libur. Orang Yahudi liburnya pada hari Sabtu. Kalau ada yang nyelonong cari ikan, disat (dikeringkan kolamnya) sama Allah. Akhirnya jadi kiradatan khasiin, jadi kera-kera yang hina.
Orang Nasrani liburnya hari Ahad. Orang Islam liburnya Jumat. Ternyata pada hari Jumat orang Islam tetap kerja. Allah berfirman dalam Surat Aljumuah Ayat 9-10.
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
KH Ali Mansyur Kastam menelaskan, maksud ayat tersebut adalah bila adzan Jumat dikumandangkan segera ke masjid untuk berzdikir dan semua aktivitas hidup wajib ditinggalkan.
“Bila shalat sudah dikerjakan, maka segeralah cari rezeki Allah. Yang punya toko segera buka tokonya. Namun di dalam berekonomi ingatlah rambu-rambu Allah. Yang halal silakan sikat sebanyak-banyaknya. Yang haram jangan disentuh supaya laalakum tuflihun, supaya sukses bahagia di dunia, di alam barzah, dan di akhirat,” jelasnya.
Dia pun bertanya pada guru dan karyawan Smamsatu Gresik, “Siapa di sore hari yang lemah letih selesai bekerja, maka dosa-dosanya diampuni oleh Alah. Maka bersyukurlah, karena pahala diperoleh, dosa-dosa kecil diampuni?”
Dengan kata lain, sambung dia, orang mukmin harus punya aktivitas yang bisa mendatangkan ekonomi. Minimal bisa untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Itu berarti bermanfaat untuk keluarga. Agar bisa meningkat menjadi khairunnas anfauhum linnas. “Maka usaha harus bisa melebihi kebutuhan keluarga, masyarakat, dan bisa berbagi kepada orang lain,” katanya.
Dua Jenis Rezeki
KH Ali Mansur Kastam menjelaskan bahwa rezeki itu ada dua. Ada rizkun kasbiun, rezeki hasil usaha. Contohnya tiap hari mengajar dan di akhir bulan dapat HR (honorarium, gaji). “Rezeki ini bisa macam-macam. Mulai dari guru TK Aisyiyah yang gajinya Rp 200 ribu. Guru swasta sampai meniren ngajar itu hanya dapat RP 600 ribu. Ada yang Youtuber seperti Muhammad Attamimi Halilintar yang tiap bulan dapat penghasilan Rp 23 Milyar,” kata dia.
“Allah berfirman, ‘Yuktil hikmata mayyasya wamayuktal hikmata faqad utiya khairan katsira.‘ Siapa yang diberi ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Allah berarti dia diberi rezeki yang banyak oleh Allah SWT,” tambahnya.
Kedua rizkun wahbiyun, rezeki pemberian cuma-cuma, tanpa usaha datang sendiri. Alah berfirman dalam Surat Attalaq Ayat 3.
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
KH Ali Mansur Kastam menegaskan, semakin tinggi ketakwaannya semakin banyak rezekinya. “Contohnya ada kiai di lamongan pekerjaannya ngaji, istrinya tiga, anaknya 27. Semua bisa kuliah yang paling ‘jelek; di UIN Yogyakarta. Yang lain di Sudan, Mesir, Arab Saudi, Pakistan. jadi orang semua. Bayangkan ini karena ketakwaannya tinggi. Dan ini kita tidak boleh iri. Ini rahasia Allah SWT,” ungkpa dia.
“Cara yang kedua memperbanyak shadaqah. Semakin banyak shadaqah semakin luas dibuka pintu rezeki. Minta-minta berarti membuka pintu kefakiran,” katanya. (*)
Penulis Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.