PWMU.CO– Perahu menjadi tema pelajaran TK ABA 34 Kedanyang Gresik, Senin (20/1/2020). Semua siswa bergembira ketika guru kelas Siti Anisyah SPd membawa beberapa bahan dan alat.
”Anak-anak siapa yang suka melihat perahu?” tanyanya.
”Sayaaaa…,” jawab semua siswa kompak seraya mengacungkan jari.
”Baik. Hari ini kita akan membuat perahu-perahu imut,” kata Bu Anis, panggilan akrabnya.
Ia lalu mengeluarkan satu persatu bahan dan mengenalkan dengan menjelaskan kegunaannya pada siswa. Ada baskom persegi empat transparan, air, pewarna biru, kulit kacang tanah yang besar (asli atau mainan dari plastik).
Kemudian plastisin dibulatkan kecil-kecil untuk menancapkan layar dan penyeimbang. Juga ada tusuk gigi, kertas lipat atau plastik warna untuk membuat layar.
Menangisi Perahu Tenggelam
Lantas dia mengajak siswa-siswi merangkai bahan-bahan itu untuk dijadikan perahu secara berkelompok. Satu persatu dengan telaten ia hampiri tiap kelompok untuk melihat hasil pekerjaannya.
Saat mencoba membuat perahu ini ada kejadian yang membuat suasana kelas jadi geerrrr. Salah seorang murid menangis karena perahunya tenggelam.
Dia menaruh perahu ke air dalam baskom. Kemudian meniup-niup perahunya seolah ada ombak besar. Perahunya kurang seimbang akhirnya miring dan tenggelam. Melihat perahunya tenggelam anak itu langsung menangis.
Guru Anis segera mendatangi muridnya. Memperbaiki bentuk perahunya agar seimbang. Kemudian Bu Guru menjelaskan ke semua murid, kapàl bisa tenggelam salah satunya karena tidak seimbang, terlalu banyak muatan, dan ombak besar.
“Tema pembelajaran hari ini rekreasi pakai kendaraan laut. Alhamdulillah anak-anak senang dan antusias sekali dalàm melakukan percobaan ini,” kata Bu Anis.
Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menantang yang membuat siswa-siswi TK ABA 34 Kedanyang ini begitu gembira mengikuti pembelajaran.
Maka tak heran jika TK yang terletak di sebelah SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) ini menjadi sekolah favorit di Perumahan Griya Karya Giri Asri Kedanyang. (*)
Penulis Mahfudz Efendi, Siti Anisyah Editor Sugeng Purwanto