PWMU.CO–PCIM Malaysia menggelar tabligh akbar dengan pembicara Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dan Ketua Umum PP Aisyiyah Dra Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi.
Kedua tokoh itu berceramah markas Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia di Dewan Sultan Sulaiman, Kampung Baru, Kuala Lumpur, Ahad (26/1/2020).
Ketua Panitia Tabligh Akbar PCIM Malaysia Drs Khoiruddin menyampaikan, pada acara ini kedua tokoh tersebut dijadwalkan melantik kepengurusan baru PCIM-PCIA Malaysia periode 2019-2021.
”Kepengurusan ini merupakan hasil Musyawarah Cabang (Musycab) yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 yang lalu,” ujarnya.
Tabligh Akbar ini, lanjutnya, merupakan ajang silaturahim keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Malaysia.
Internasionalisasi Muhammadiyah
”Kami mengangkat tema Internasionalisasi Muhammadiyah: Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta. Tema ini bertujuan untuk memperkuat agenda Muhammadiyah dalam reposisinya di kancah dakwah regional dan global,” ungkapnya.
Pendirian PCIM Malaysia pada tahun 2007 dan perjalanannya hingga saat ini, sambungnya, merupakan mata rantai dari proses dan agenda internasionalisasi tersebut.
”Faktanya kini ada lebih dari 30 representasi Muhammadiyah di luar negeri termasuk perwakilan resmi PCIM dan yang berupa organisasi mitra (sister organization),” jelasnya.
Dikatakan, organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 ini mulai merambah pendirian amal usaha di luar negeri, seperti Islamic Centre dan sekolah TK di Mesir serta perguruan tinggi di Australia dan Malaysia.
Dalam konteks itu, sambungnya, dirasa perlu agenda internasionalisasi Muhammadiyah ini dipahami secara lebih utuh dengan konteksnya memajukan Indonesia dan berkontribusi untuk perdamaian dunia.
Menurut Khoiruddin, kegiatan ini nanti dihadiri perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
”Acara ini terbuka untuk semua warga dan simpatisan Muhammadiyah di Malaysia. Rencananya 32 mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia yang sedang ber-KKN akan diperbantukan pada event tersebut. Dijadwalkan turut hadir rombongan Rektor PTM yang akan mendampingi Haedar Nashir,” terang pria asal Lamongan ini.
Sejarah PCIM Malaysia
Dalam perjalanannya, ujarnya, PCIM Malaysia telah memiliki tiga ketua. Pertama Prof Dr M Akhyar Adnan (kini anggota Dewan Pengawas BPKH Jakarta) pada 2007-2011.
Kedua Dr M Arifin Ismail (pengasuh Istaid Centre Medan dan konsultan di kantor mufti Malaysia) antara tahun 2011-2015. Dan ketiga Dr Sonny Zulhuda (dosen Fakultas Hukum di International Islamic Universiti Malaysia) antara 2015 hingga sekarang.
Sementara Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia juga telah mengalami pergantian tiga ketua. ”Yakni Dra Yuenda Vicky Larasati, Dr Mimi Fitriana, dan Nita Nasyithah MEd,” rincinya.
Kini, lanjut Khoiruddin, anggota PCIM Malaysia sudah ribuan jumlahnya, terdiri dari komunitas akademisi, mahasiswa, profesional dan komunitas buruh migran.
”Berbagai persiapan menjelang hari H telah dilakukan oleh panitia. Kami berharap warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya dapat hadir meramaikan acara yang akan berlangsung dari pagi hingga siang hari. Mudah-mudahan bisa mencapai 1000 peserta,” ujar pria yang juga ketua Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat PCIM Malaysia .
Untuk informasi lanjut tentang acara itu, warga dan simpatisan dapat memantau media sosial PCIM Malaysia di FB PCIM Kuala Lumpur atau Instagram muhammadiyahmalaysia. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto