PWMU.CO – Reuni Akbar SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menghadirkan Sheila on 7 di Open Space Grand City, Surabaya (25/1/20). Mengusung tema Festival of Memoria (Fomo), berbagai rangkaian acara ditampilkan. Antara lain pentas seni siswa Smamda, games, dan awarding.
Selain membangun silaturahim antara guru, alumni, dan masyarakat, acara tersebut juga untuk merayakan Milad Smamda Ke-45.
Kepala Smamda Surabaya Astajab mengapresiasi acara ini karena dapat membuat semua alumni dapat berkumpul kembali. “Tadi saya merasakan antusias yang besar dari para alumni yang hadir. Mereka tertawa dan bercerita mengenang masa SMA,” ucapnya.
Ketua Ikatan Alumni (Ika) Smamda Surabaya Hafsoh Mubarok mengatakan, momen ini sebagai ajang silaturahim dari semua angkatan, mulai 1978-2019. Ia menjelaskan, acara ini juga untuk memberitahukan kepada masyarakat, Smamda memiliki lulusan yang beraneka ragam dari berbagai macam latar belakang. “Sekaligus berkumpul dan berbagi pengalaman agar terus terjalin komunikasi yang baik,” tegasnya.
Tantangan Persiapan Acara
Acara ini, kata Hafsoh, telah disiapkan sejak dua tahun yang lalu. “Paling berat dan lama mengumpulkan alumninya, karena mereka sudah tersebar di berbagai kota,” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan karena acara ini dibuat oleh alumni dan untuk alumni. “Semua rangkaian acara ini kami susun dengan sebaik-baiknya. Kami juga bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamda,” ujarnya.
Hafsoh mengatakan, Sheila on 7 dipilih sebagai bintang tamu di Milad Smamda ke-45 dan Reuni Akbar karena termasuk band yang disukai sepanjang masa. Lagu-lagunya juga masuk ke semua lintas generasi. “Alumni yang datang berumur mulai 17-60 tahun, lagu-lagu Sheila ini kan menemani kita semua saat di bangku SMA,” katanya.
Salah satu alumni 2018 Lazula Toya mengaku sangat menunggu Reuni Akbar ini. “Kangen sama Smamda, teman-teman, guru, bersyukur banget bisa ada acara ini, apalagi guest star-nya Sheila on 7,” tuturnya. (*)
Penulis Masitha Gemilang Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.