Din Syamsuddin-Syaikh Al Azhar Ahmad At-Thayyib membahas MoU dengan Muhammadiyah yang pernah diteken pada tahun 2003 lalu.
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 Prof Din Syamsuddin diterima Syaikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad At-Thayyib, di Kairo, Selasa (28/1/2020).
Pertemuan berlangsung di ruang khusus Hotel Kempinski usai penutupan Konferensi Pembaruan Pemikiran Islam.
Prof Din Syamsuddin didampingi oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka Bandar, Batang, Jateng KH Anizar Masyhadi dan Hawin Auliya Lc—putra Ustadz Abdullah Sachur, Ketua Pimpinan Daerah Muammadiyah Kendal yang aktif di PCIM Mesir.
Dalam pertemuan singkat namun bermakna itu, Din Syamsuddin menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan Konferensi Internasional Al-Azhar.
Din Syamsuddin juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayyib pada Pertemuan Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasathiyyay Islam, yang diselenggarakannya di Bogor, Mei 2018.
Din Syamsuddin-Syaikh Al Azhar Bahas MoU
Di akhir pertemuan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu itu secara khusus mengingatkan adanya memorandum of understanding (MoU) atau Nota Kesepakatan antara Al-Azhar dan Muhammadiyah.
MoU itu ditandatangani pada Tahun 2003 oleh Syaikh Al-Azhar waktu itu Prof Dr Muhammad Sayyid Thonthowi dan Prof Dr Din Syamsuddin, dalam jabatan sebagai Wakil Ketua Pimpnan Pusat Muhammadiyah.
MoU penting itu memuat kesepakatan kedua belah pihak dalam berbagai bidang. Antara lain dakwah, ketarjihan, dan pendidikan serta pengajaran. “Yang terakhir meliputi pertukaran mahasiswa dan dosen termasuk penerimaan beasiswa bagi kader-kader Muhammadiyah untuk belajar ke Al-Azhar,” kata Din Syamsuddin kepada PWMU.CO Rabu (29/1/20) siang.
Din mengatakan, sayang kesepakatan kerja sama sejak 2003 tersebut kurang terealisasi dengan baik. Dia berharap ke depan diharapkan dapat dilanjutkan kembali.
Dan alhamdulillah, Din Syamsuddin menambahkan, sejak tahun 2019 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah anggota konsorsium tiga universitas pelaksana pengajaran Bahasa Indonesia di Al-Azhar. Dua lainnya adalah UGM dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
“Hal ini tidak terlepas dari kunjungan Syaikh Al-Azhar ke UMS pada Mei 2018 yang lalu,” ujarnya.
Upaya Tindaklanjuti Kerja Sama
Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 2005-2015 itu menelaskan, menurut rencana segera akan ada kunjungan ulama tarjih Muhammadiyah untuk menimba pengalaman ke Darul Ifta’ Al-Azhar, Daurah Du’at (dai-dai). Juga pengiriman mahasiswa Muhammadiyah ke Al-Azhar.
Tentang yang terakhir in, kader Muhammadiyah KH Anizar Masyhadi menyampakan informasi kepada Syaikh Al-Azhar. “Selama ini Muhammadiyah tidak meminta jatah beasiswa, namun cukup banyak kader Muhammadiyah yang siap melanjutkan studi ke Al-Azhar,” jelas KH Anizar Masyhadi.
Syaikh Al-Azhar mengangguk dan berkomitmen untuk memberi beasiswa kepada Muhammadiyah. Jika program ini terlaksan maka akan menambah jumlah anggota Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir.
Saat ini sudah ada sekitar 500 orang mahasiswa kader Muhammadiyah di Mesir. Prof Din Syamsuddin meminta kepada KH Anizar Masyhadi dan PCIM Mesir untuk menindaklanjutinya. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.