PWMU.CO – Ada Pawai Taaruf dan Seni Tanjidor di puncak Milad Muhammadiyah ke-107 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran, Jumat (24/1/20).
Sebelum Pengajian Akrab Milad Muhammadiyah, PCM Paciran mengadakan Pawai Taaruf yang dipusatkan di Desa Sendangagung Paciran.
Selain pawai, panitia juga menyelenggarakan Olympiade Mata Pelajaran di Pondok Pesantren (Ponpes) At Taqwa Kranji, futsal di PRM Tunggul tingkat MI/SD dan MTs/SMP.
Pawai Taaruf Diikuti Siswa dan Guru
Ketua Panitia Drs H Muhtar MPd mengatakan peserta pawai diikuti 19 gugus KB dan TK ABA, 20 MIM siswa kelas I dan II se-Cabang Muhammadiyah Paciran.
Tak ketinggalan, guru KB TK dan MIM, serta 9 marching drumband dari lembaga pendidikan Muhammadiyah se-Cabang Muhammadiyah Paciran ikuti serta dalam meramaikannya.
“9 marching drumband dari di MIM Blimbing, MIM TPAY Blimbing, MIM Kandangsemangkon, MIM Dengok, MIM Sumuran, MIM Sidodadi, MIM Weru, dan SMPM 12 Paciran, dan seni tanjidor IPM Sendangagung,” ujarnya.
Muhtar menjelaskan kirab yang dimulai pukul 13.00 WIB, start dan finish di lapangan SMP Muhammadiyah 12 Paciran. Rute yang ditempuh yaitu mengelilingi Desa Sendangagung dan Sendangduwur dengan medan naik turun.
Seni Tanjidor Iringi Lagu Sang Surya
Hal menarik dari kirab adalah lagu Mars Sang Surya terdengar merdu saat diiringi musik tanjidor yang dimainkan kawula muda dari bidang seni PR IPM Sendangagung Cabang Paciran.
Wakil Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sendangagung Gondo Waluyo MA menuturkan seni tanjidor ini merupakan seni yang bermuatan religius.
Konon, menurutnya, seni ini merupakan warisan wali sanga yang digunakan sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, khususnya Jawa Timur.
“Kesenian Tanjidor ini adalah bagian yang tidak dipisahkan dari tradisi masyarakat Sendang yang perlu dilestarikan,” kata Gondo Waluyo yang sekaligus sebagai pembina Paguyuban Seni Tanjidor Santri, diplomatis.
Gondo Waluyo menambahkan dengan melibatkan generasi muda dalam memainkan seni adalah salah satu cara dan strategi untuk melestarikan tradisi seni budaya yang ada.
Bentuk Kolaborasi supaya Tidak Punah
Gondo Waluyo mengucapkan Alhamdulillah dan bersyukur dengan adanya kolaborasi dari PR IPM Sendangagung dan Santri Pesantren Al Ishlah.
Kolaborasi dalam setiap latihan, menurutnya, membuahkan hasil. Ini terbukti mereka bisa tampil dengan baik di acara Pawai Taaruf dalam rangka Milad Muhammadiyah Ke-107.
“Semoga kesenian tanjidor dapat dijaga dan dilestarikan kembali sehingga tidak punah,” harapnya.
Selamat pawai taaruf dan tanjidor! (*)
Penulis Ali Efendi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.