PWMU.CO – Beginilah jika warga asing berada di Indonesia. Ada-ada saja pengalaman menarik yang bikin ketawa. Seperti yang dikisahkan Nhelbourne Kalim Mohammad, warga Filipina yang sedang menempuh studi Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ketika baru tiga hari menginjakkan kaki di Malang, Kalim hanya bisa menguasai dua kata dalam bahasa Indonesia, yaitu ‘bagaimana’ dan ‘siapa’. Karena itu ia takut makan di warung. Namun, setelah satu bulan dan perbendaharaan kata cukup lumayan dikuasai, ia beranikan diri makan di warung.
“Bapak makan pakai ikan apa?” kata pemilik warung tempat Kalim makan.
“Saya tidak mau ikan. Saya maunya ayam,” jawab kalim.
“Lah iya, itu maksudnya ikan ayam,” kata pemilik warung.
Jawaban itu membuat Kalim paham, bahwa di Indonesia, ayam itu adalah jenis ikan. Ternyata ada ikan ayam, ikan tempe, ikan tahu, dan ikan krupuk …
(Baca: Muhammadiyah Filipina akan Dirikan Sekolah Tahun 2019 dan Pendirian Cabang Muhammadiyah Ini Pernah Diejek Hanya Dihadiri Kodok)
Ada lagi pengalaman lucu yang ia ceritakan. Saat berusia remaja, Kalim yang tinggal di Filipina mendapat oleh-oleh CD film-film dari salah satu keluarganya yang datang dari Indonesia. Dari menonton film-film itu, Kalim berkesimpulan bahwa orang-orang Indonesia itu sakti-sakti. Oh ya? Kenapa begitu?
“Saya saksikan film tentang tuyul-tuyul. Dalam film itu terlihat bahwa orang Indonesia itu sakti-sakti,” kata Kalim disambut gerrr hadirin peserta Tabligh Akbar dalam rangka Musyawarah Cabang Ke-7 Muhamadiyah dan Aisyiyah Menganti, di halaman Perguruan Muhammadiyah Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (24/7) kemarin. Selain mendapat film soal tuyul, ternyata Kalim juga dapat oleh-oleh film Rhoma Irama. Penggemar Bang Haji nih …..
(Baca juga: Masjid Harus Sediakan Wifi, Buku, dan Kopi agar Lebih Menarik dari Warkop dan Jamaah pun Semburat Berlarian Cari Aman Ketika Khutbah Masih Berlangsung)
Pengalaman lucu ketiga yang Kalim sampaikan adalah soal kejadian tahun 2014, saat ia berada di daerah Dampit, Malang. Ketika itu ia ikut jamaah shalat tarawih. Tapi ia sangat terkejut. “Saya baru takbir, ternyata imam sudah sujud. Saya baca doa iftitah, mereka sudah sudah rukuk. Dan saat saya baru baca Alfatihah, mereka sudah salam. Shalat apaan ini,” cerita Kalim terheran-heran. Dan hadirin pun gerr untuk kesekian kali. Ini namanya shalat super kilat Pak Kalim. Apa di Filipina belum ada ya ….?
Kalim sendiri dalam mengawali ceramah di acara tersebut memohon maaf jika bahasa yang ia gunakan kurang baik dan benar. Karena ia baru 2 tahun 4 bulan di Indonesia. “Mohon maaf jika bahasa saya kurang jelas,” kata Ketua Association of Moslem Community ASEAN (AMCA) Filipina ini. Ya Pak Kalim, dimaafkan, di sini lagi musim instan, yang serba cepat ….. (Nurfatoni)