PWMU.CO – Hebohnya pembelajaran life skill bikin omelet yang dilakukan siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany), Kebomas, Gresik, Jumat (31/1/20).
Usai apel pagi pandu Hizbul Wathan (HW) siswa memasak olahan berbahan telur. Bak chef, mereka beramai-ramai membuat omelet telur di gasebo sekolah.
Suasana riuh dan ceria tampak ketika mereka mulai memasak. Tangan-tangan mungil begitu terampil mengolah masakan.
Berkreasi Buat Olahan Omelet
Pembelajaran life skill ini dijadikan oleh siswa untuk unjuk kebolehan. Tak terkecuali Devita Riska Zahira. Siswa yang duduk di kelas I ini mulai memeragakan membuat omelet telut.
“Teman-teman, cara membuat omelet pertama-tama adalah telur dipecahkan, kemudian dikocok di gelas seperti ini, lalu siap digoreng,“ ujarnya disambut tepuk tangan teman-temannya kelas 1 Mentari.
Tak kalah hebohnya adalah aksi Febiola Naomi Brilian Rahmat. Dia tidak kalah dengan Devita Riska Zahira. Siswa kelas I Pelangi ini sangat cekatan dan terampil dalam menggerakkan tangan. Membolak-balik gorengan omlet di teflon. Selanjutnya meletakkan hasil di piring rotan yang dilapisi kertas minyak yang sudah disediakan.
“Inilah olahan omelet telur ala Naomi,“ serunya sambil menirukan gaya Chef Farah Quinn.
Di tempat lain, di Gazebo 2, Hanifah Arin Widyangmuda pun menunjukkan keahlian memasaknya. Siswa ini mencoba memvariasikan olahan masakannya dengan sosis, bawang dan cabai.
“Kutambahi potongan sosis, daun bawang, dan cabai biar rasanya tambah maknyus,” ungkapnya.
Pentingnya Pendidikan Life Skill
Kepala SD Almadany Drs AH Nurhasan Anwar MPd menerangkan kegiatan life skill yang kami ajarkan bisa menjadi bentuk pengalaman siswa.
“Ini kita ajarkan kepada siswa, biar sewaktu-waktu jika di rumah tak ada lauk, mereka bisa membuatnya sendiri tanpa meminta bantuan orang rumah,” terang pria humoris ini tersenyum.
Kegiatan ini pun diwarnai protes kecil dari siswa. Ada yang protes kapan giliran memasah omlet sampai sudah lapar ingin nyicipi masakannya.
Diwarnia Protes Siswa
Hebohnya pembelajaran life skill diwarnai protes siswa. Seperti yang diutarakan Fachry Agha Nararya. Dari raut wajahnya, dia tampak gusar. “Kapan giliran saya,” protesnya yang dengan sabar ditenangkan ustahzahnya.
Protes serupa juga disampaikan Duta Wisnu Wardana Putra. SIswa ini malah mengangkat omelet telurnya.
“Ustadz, kapan makan-makannya ini. Aku sudah lapar,“ rengeknya sembari sedikit mengambil potongan kecil omelet miliknya.
Pembelajaran life skill siswa SD Almadany diakhiri dengan makan bersama omelet telur kreasi tangan mungil mereka. (*)
Penulis Mahfudz Efendi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni