PWMU.CO – Sumber kekuatan umat Islam yang harus diperhatikan adalah masjid, madrasah, al-mahad, dan ajaran Islam itu sendiri. Demikian kata Imam Syaukani.
Inilah yang disampaikan Ketua Kops Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Surabaya Dr Imam Syaukani MA dalam acara Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB) di SMA Muhammadiyah 10 GKB, Sabtu (1/2/20).
Imam Syaukani menjelaskan umat Islam harus mampu menjadikan 4 sumber ini sebagai kekuatan yang mampu menjadikan Islam bisa bangkit.
Pertama, masjid. “Kalau ada masjid yang tidak ada jamaahnya itu berarti seperempat kekuatan umat Islam habis,” ujarnya di hadapan jamaaah guru dan karyawan Majelis Dikdasmen PCM GKB.
Orang ke Masjid Bawa Hal Suci
Dia menjelaskan, kekuatan umat Islam itu ada di masjid. Kalau ada pihak yang membatasi suara adzan bahkan orang Yahudi ingin menutup Masjidil Aqsa, mereka itu khawatir, takut, dan gentar.
“Orang yang ke masjid itu bawa hal suci. Pakaiannya yang dipakai suci, badan suci, tempat suci, menyebut asma Allah SWT yang sangat suci. Ini adalah kekuatan suci,” ungkapnya.
Imam Syaukani menambahkan jika masjid penuh dengan jamaah, sudah bisa dipastikan umat Islam akan semakin kuat.
Hal ini sudah disebutkan dalam Surat Ali Imran Ayat 133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
Dia menegaskan, masjid harus diramaikan. Artinya, menjadukan masjid sebagai pusat peradapan. Menjadikan masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan dan bukan sebagai tempat untuk berdebat.
Madrasah Pusat Peradapan Ilmu
Kedua, madrasah. Madrasah adalah pusat peradapan ilmu. Namun sayang, mindset madrasah kurang baik. Madrasah identik dengan jelek dan kurang diisplin.
“Kelebihan madrasah adalah punya kurikulum berbasis agama. Materi pendidikan agamanya lebih panjang dan terdapat pembelajaran praktik agama,” ungkapnya.
Munculnya boarding school, menurutnya, adalah sumber kekuatan baru. Di dalamnya ada paduan kekuatan sekolah dan pondok.
Al-Mahad Padukan Tiga Kecerdasan
Ketiga, al-mahad (pondok pesantren). Di kekuatan ini keunggulannya adalah memadukan tiga kecerdasan sekaligus. Yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional.
“Fenomena yang beredar di masyarakat mulai dari narkoba, pergualana bebas, dan kenakalan remaja, al-mahad bisa menjadi sarana penanaman nilai Islam sebagai imun (daya tahan) ancaman pengaruh yang negatif,” kata Imam Syaukani.
Islam Itu Agama Bersih dari Kemusyrikan
Keempat, kekuatan ajaran Islam. Islam adalah agama ynag diridhai Allah SWT. Islam adalah agama yang bersih dari kemusyrikan.
Label inilah, seharusnya bisa membawa Islam bangkit. Peradapannya bisa mewarnai kembali. “Peradaban-peradapan yang punah, peradaban-peradapan yang pernah ada dan sekarang runtuh, yang memungkinkan untuk bangkit kembali adalah hanya peradaban Islam,” tandasnya.
Imam Syaukani pun menuturkan orang non-Muslim sekarang mengalami ketakutan dengan bangkitnya kembali peradapan Islam.
Sementara itu, selain itu yang menyebutkan Islam adalah agama yang umatnya memiliki derajat tertinggi, kekuatan ajaran Islam mengatakan Islam adalah agama yang mengatur seluruh kehidupan.
“Ini yang harus jadi pegangan umat Islam dalam menjalani kehidupan.”
Empat sumber kekuatan inilah yang menjadikan modal umat Islam dalam membangkitkan kembali peradapan Islam yang pernah berjaya. “Peradapan Islam yang panji-panjinya pernah berkibar,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.