PWMU.CO – Panen cabai, siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas seru-seruan panen raya di kebun sekolah, Jumat (31/1/20).
Pagi masih malu-malu bersinar. Tanaman di kebun sekolah tampak menghijau. Daun-daun masih terlihat basah oleh hujan semalam. Termasuk tanaman cabai yang berada di sudut Gazebo. Daunnya lebar dan buah berwarna hijau yang sudah mau matang pun banyak.
Tanaman cabai tampak lebat buahnya menjadi media belajar siswa dengan bimbingan guru. Tanaman ini pun dikerumuni. “Ayo, anak-anak kita ambil cabai yang telah matang dan besar,” ajak Lilik Isnawati MPd pada siswanya, antusias.
Panen Cabai Dijadikan Media Belajar
Lilik Isnawati menjelaskan tanaman cabai mulai dari proses berbuah serta ciri-ciri cabai yang siap panen dan yang belum. Selain itu dia pun mengajari bagaimana cara memetik tanaman cabai yang benar.
“Yang ini, Ustadzah?” tanya Bellvania sambil menunjukkan buah cabai di tangannya.
“Ya benar. Pintar kamu,” puji Lilik Isnawati, Ketua Bagian Kurikulum SD Almadany ini, tersenyum.
Bellvania tersenyum penuh bangga dan gembira mendengar pujian ustadzahnya sembari kembali memetik buah-buah cabai berwarna hijau muda segar itu. Tangan mungilnya pun cekaran memilik dan memetic buah cabai dengan riang.
Ketua Bagian Kesiswaan Almadany Nur Aini SPd menyampaikan tanaman-tanaman yang ada di halaman sekolah ini dirawat dengan baik. Setiap hari selalu dirawat dan dipelihara.
“Tidak hanya pramubakti yang menyiram maupun merawat tanaman, siswa kami pun kami libatkan dalam perawatan. Ini adalah bentuk pembelajaran karakter yang kami berikan pada siswa,” paparnya.
Siswa Mengemas Hasil Panen
Layaknya panen raya, siswa pun bergembira bersama. Tangan-tangan l mereka pun dengan cepat memilih cabai yang layak panen.
Setelah melakukan pemetikan, mereka pun mengumpulkan dalam piring-piring rotan yang dibawa. Setelah penuh, mereka mengemasi dalam wadah plastik.
Sekolah yang beralamat di Perumahan Griya Karya Giri Asri Blok T 11 Kedanyang, Kebomas Gresik ini berhasil memanen buah cabai kurang lebih 1kg.
Penulis Mahfudz Efendi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.