PWMU.CO – Kiai Dahlan beri contoh, setiap pengajian hasilkan amal usaha. Nadjib Hamid menyampaikan itu dalam Pengajian Ahad Pagi di Trenggalek, Ahad (2/2/202).
Pengajian yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek di Masjid Al Amin, Desa Sukosari, Kecamatan Trenggalek, ini diikuti sekitar 500 orang.
Di awal pengaian, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim tersebut menjelaskan pentingnya kepedulian.
“Bapak-Ibu kita ini harus menjadi orang yang perduli. Peduli dengan lingkungan. Peduli dengan orang lain. Ojo sak karepe dewe (jangan semaunya sendiri),” ujarnya.
Kita harus menyadari, sambungnya, bahwa hidup di dunia ini tidak bisa berdiri sendiri. “Setiap hal yang kita lakukan akan berdampak pada orang lain. Adanya banjir itu karena tidak adanya kepedulian kita. Islam mengajarkan peduli lingkungan,” terangnya.
Menurut Nadjib Hamid, perilaku peduli itu adalah roh gerakan Muhammadiyah sebagaimana dicontohkan oleh KH Ahmad Dahlan. “Kiai Dahlan membangun Muhammadiyah atas prinsip kepedulian,” ujarnya.
Pengajian Harus Buahkan Amal Usaha
Ketika melihat kedzaliman, lanjut Nadjib Hamid, beliau bergerak untuk mencegah. Ketika melihat anak kelaparan langsung tergerak untuk memberi makan dan sebagainya.
“Itulah teologi al-Maun yang menjadi spirit dakwah Muhammadiyah. Untuk itu setiap pengajian harus berbuah amal nyata. Untuk apa banyak pengajian tapi tidak ada hasilnya,” tutur Nadjib Hamid.
Dia mencontohkan bagaimana gerakan al-Maun KH Ahmad Dahlan berhasil memunculkan banyak amal usaha. “Berangkat dari pengajian Kiai Dahlan bisa melahirkan sekolah, balai kesehatan, panti asuhan dan lain-lain,” terang dia.
“Kalau sekarang PDM Trenggalek sudah punya sekolah mulai dari TK sampai SMK, maka mulai sekarang harus segera berangan-angan untuk mendirikan perguruan tinggi,” tambahnya.
Untuk itu, pesan Nadjib Hamid, setiap pimpinan Muhammadiyah harus menciptakan sesuatu yang baru. “Jangan sampai jabatan kita di Muhammadiyah hanya untuk memperpanjang riwayat hidup,” sindirnya.
Menurut Nadjib Hamid, menjadi pimpinan itu kesempatan untuk menciptakan sejarah. “Prinsipnya mari kita bergerak secara berjamaah. Jika kita lakukan bersama-sama tidak ada yang tidak jadi dan Muhammadiyah sudah membuktikannya,” kata dia.
Intinya, Nadjib Hamid menambahkan, jika ingin berkembang besar, harus punya gagasan besar dan baru.
Bagi-bagi hadiah menjadi akhir dari kegiatan, sebagaimana yang biasa dilakukan Nadjib Nadjib.
Ketua PDM Tranggalek Laporkan Kinerja
Sebelumnya, Ketua PDM Trenggalek Drs H Rohmat MM memaprakan capaian-capaian yang sudah dan terus dilakukan oleh PDM Trenggalek.
“Alhamdulillah Muhammadiyah Trenggalek terus bergerak dan nampak semakin menggeliat,” ujarnya sambil menelaskan program Muhaamdyah Boarding School (MBS) saat ini memasuki tahap pembangunan lantai empat.
“Dan terus membutuhkan support dari seluruh jamaah. Kami ucapkan terima kasih bagi yang sudah mewakafkan sebagian rezekinya untuk pembangunan MBS Trenggalek,” ujarnya.
Kepala Desa Sukosari Ngoro Prasetyo menyampaikan terima kasih karena sudah diundang. “Terima kasih atas undangannya.-Mudahan pengajian Muhammadiyah yang bertempat di desa kami terus diadakan secara rutin,” ucapnya. (*)
Penulis Arifin. Editor Mohammad Nurfatoni.