PWMU.CO – Isu lingkungan mengantarkan Hanna Nur Afifah Yogar, alumnus jurusan International Program Law and Sharia (Ipols) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendapat beasiswa ke Amerika Serikat.
Dia terpilih mewakili Indonesia dalam Young South ASEAN Leader Initiative (YSEALI) Academic Fellowship dengan isu bahasan Environment Issues and Natural Resources Management. Program ini didukung oleh Departemen Luar Negeri AS dan East-West Center Hawaii.
Hanna berhasil mendapatkan dana hibah dalam proses seleksi bersama peserta dari 11 negara lain. Setelah dia menempuh pendidikan singkat selama lima pekan di Universitas Honolulu, Hanna akan merealisasikan kegiatan yang terkait dengan lingkungan menggunakan dana hibah dari YSEALI.
Menggabungkan pendidikan dan seni lingkungan, Hanna bekerja sama dengan American Corner UMY dan klub teater Savana milik Prodi Bahasa Inggris untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang situasi lingkungan sekarang ini.
“Bagaimana cara menangani dan mengatasi permasalahan lingkungan melalui Environment Education for Society,” terang Hanna ketika ditemui Jumat (7/2/2020).
Isu Lingkungan dalam Drama Musikal
Dari materi yang dipelajari di East-West Center, ia condong menggunakan salah satu dari unsur 5 magic ways, yaitu seni. “Melalui seni kita bisa berkomunikasi lebih leluasa karena hakikat seni sebagai universal language,” paparnya.
Melalui seni, sambungnya, juga bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan cara yang menyenangkan. “Tidak terkesan menggurui,” jelas Hanna.
Dana hibah yang diterima Hanna tersebut direalisasikan di Puncak Becici, Imogiri, Bantul, dengan menampilkan pertunjukkan drama musikal Darmawulan dan Minakjinggo pada Ahad, 23 Februari 2020 mendatang.
Ia juga memikirkan konsep yang akan ditampilkan nanti. Tapi untungnya Savanna PBI UMY sudah pernah menampilkan drama musikal tersebut. “Tinggal bagaimana saya dan dosen pembina Savanna menambahkan pesan-pesan lingkungan di dalam script drama tersebut,” tambah Hanna.
Puthut Ardianto, pembina Savana PBI UMY sekaligus sebagai mentor Hanna sangat membantunya untuk merealisasikan dana hibah yang ia dapatkan.
Sir Puth, panggilan akrabnya, juga ikut menangani langsung acara ini tidak hanya sekadar memberikan dukungan.
“Hanna menghubungi saya. Dia mengikuti YSEALI dengan program ini sampai akhirnya terpilih dan berangkat ke Amerika. Tahu dia dapat dana hibah saya ikut senang dan bangga karena Hanna mampu mencapai hingga sejauh ini. Tinggal sekarang saya membantu dia merealisasikan niat baiknya untuk masyarakat dan lingkungan,” ujar Puthut. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto