Siswa Spemdalas belajar cas-cis-cus bahasa Inggris di Cafe Teng-We sambil menikmati minuman dan makanan. English Camp V jadi berkesan.
PWMU.CO – Siang itu terik matahari berada pas di atas ubun-ubun. Panas siang itu tak menyurutkan niat Siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) menuju ke Cafe Teng-We yang berjarak 300 meter dari Arrohman English Center (AEC) tempat English Camp V (EC-V), Kamis (6/2/20), Pare, Kediri.
Memasuki hari keempat, siswa Spemdalas menjalani EC-V dengan riang. Selepas shalat Dhuhur berjamaah, makan siang, dan istirahat, mereka berjalan santai menuju cafe.
Raut wajah mereka tampak ceria. Beriringan berjalan, mereka membawa alat tulis sambil bercengkrama. Ya, ini adalah pembelajaran outdoor dengan tema vocabulary, telling direction dan making content.
Santai Belajar sambil Nikmati Menu Cafe
Kirana Aura Zahy, siswa yang duduk di kelas VII ini tampak menikmati sekali proses belajar. Siswa yang hobi menulis cerpen dan baca novel ini mengaku enjoy sekali belajar.
“Senang, bisa belajar sambil santai dan bisa pesan makanan dan minuman favorit di cafe ini,” ujarnya sambil menikmati minuman kesukaannya.
Kirana bisa belajar bahasa Inggris lebih mudah dan rileks. Yang selama ini belajar di taman, teras, aula, dan halaman AEC, sekarang bisa belajar di cafe.
“Jadi semangat lagi,” ujarnya pendek.
Hal yang sama juga disampaikan Natasya Putri Azahra. Meskipum materi sudah pernah didapatkan pada saat SD, namun ini agak berbeda. Istilah-istilah yang dipelajar di sini lebih sulit.
Meskipun demikian cewek yang hobi membaca ini tetap menikmati suasana balajar.
“Pembelajarannya santai seperti ini. Bosa kumpul bareng teman yang bukan satu kelas. Belajar tidak terasa karena sambil menikmati menu yang sudah dipesan,” ungkapnya.
Belajar Petunjuk Arah dan Membuat Kalimat
Siswa Spemdalas belajar fokus pada outdoor claas yaitu vocabulary, telling direction dan making content. Siswa harus belajar kosa kata, belajar petunjuk arah, dan membuat kalimat.
Guru pendamping Emi Dwi SPd menjelaskan pembelajaran tetap menyenangkan. Ditambah lagi tentornya sangat energik dalam memberikan materi.
“Materi yang diberikan berkaitan dengan direction, seperti go straight (jalan lurus) atau turn left (belok kiri),” ungkapnya.
Dia menjelaskan, di sini siswa diminta untuk speaking langsung. Dengan materi direction yang sudah kita pelajari, siswa diminta menunjukkan jalan dari cafe ke tempat camp. Langsung praktik komunikasi dengan bahasa Inggris.
Awalnya, lanjutnya, siswa boleh berpikir dulu tentang kalimat yang akan disampaikan. Namun, setelah itu siswa harus speaking bergantian satu-satu.
“Inilah yang membuat mereka cepat bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.