PWMU.CO – Prestasi membanggakan kembali diukir sekolah Muhammadiyah. Kali ini giliran SD Muhammadiyah Manyar dan SD Muhammadiyah 2 Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang mengukirnya. Empat siswa SD tersebut, yaitu Nasya Nadhira Ghazyah dan Nadiya Rahma Ihsan dari SD Muhammadiyah Manyar serta M Daffa Rizki dan Alya Salsabila dari SD Muhammadiyah 2 Gresik dinyatakan sebagai juara Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) 2016 dengan predikat Peneliti Cilik Terunggul.
(Baca: Mahasiswa UMSurabaya Terima Penghargaan Juara Inovasi Teknologi di HUT Surabaya)
Pengumuman dilaksanakan di halaman Pusat Peraga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Kamis, (28/7/16). Atas prestasi tersebut, masing-masing tim peserta lomba berhak mendapat hadiah Tabungan Pendidikan senilai Rp 10 juta, trophy dan medali. Sedangkan SD Muhammadiyah Manyar dan SD Muhammadiyah 2 Gresik, masing-masing mendapatkan hadiah uang pembinaan senilai Rp 10 juta.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, M Fadloli Aziz SSi MPd, yang juga salah satu guru pembina tim SD Muhammadiyah, menjelaskan bahwa KJSA merupakan program ajang lomba karya sains terbaik tingkat nasional untuk jenjang sekolah dasar di Indonesia. “Kegiatan lomba kreasi sains ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak-anak Indonesia melalui karya sains di bidang IPA Terpadu, teknologi terapan, dan matematika,” ungkapnya.
(Baca juga: Prestasi Membanggakan, SD Muhammadiyah 1 Jadi Instruktur Sosialisasi Senam Se-Kabupaten Sidoarjo)
Ketua Panitia KJSA 2016 Arief Nugroho mengatakan bahwa sejak kali pertama diselenggarakan di tahun 2011, ada kenaikan 13 persen untuk jumlah karya dan 51 persen sekolah dibanding 2015. “Tahun 2016 terkumpul 917 karya sains dari 358 sekolah di 23 provinsi di Indonesia,” ucap dia.
Ketua Tim Juri KJSA 2016 LT Handoko menjelaskan bahwa kriteria yang dipakai dalam penjurian adalah kreativitas, inovasi, originalitas tanpa mengesampingkan nilai integritas, artinya ide pembuatan karya merupakan ide dari anak didik sendiri. “Hasil karya sains yang dihasilkan diharapkan menjadi solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi anak-anak di lingkungan mereka sendiri,” kata Handoko.
(Baca juga: Dibutuhkan Sinergitas agar SMAM 1 Gresik Tetap Jadi Sekolah Favorit)
Dalam lomba ini Nasya dan Nadiya mempresentasikan karya berjudul TOMAT, Detektor Membaca Sehat, sedangkan Daffa dan Salsa mempresentasikan karya berjudul Angin Muda Ceria. Saat babak final, kedua karya ini bersaing dengan 16 karya sains kreatif lainnya dari peserta berbagi daerah. Penjurian dilaksanakan pada 25-26 Juli 2016 di Hotel Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Mereka mempresentasikan di hadapan 5 juri yang punya kompetensi bidang pendidikan dan sains.
Adapun kelima juri tersebut adalah Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr LT Handoko, Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nurul Taufiqu Rochman, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nizam, Pakar Psikologi Pendidikan dan Sekolah/ Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia Umar Ali dan Matematikawan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB Novriana Sumarti.
(Baca juga: Inilah Gerak Cepat Majelis Dikdasmen untuk Keunggulan Sekolah Muhammadiyah Gresik)
Inilah daftar karya-karya sains kreatif yang lolos dalam final: Pompa Sederhana Penekan Tahu (Pascalu) karya Amira Tresnakusuma dari Sekolah Kuntum Cemerlang Bandung, Biopori Reversible karya Aisyah Dinda dan Azizah dari SDIT Insantama Bogor, Detektor Membaca Sehat (Tomat) karya Nasya Nadhira dan Nadiya Rahma dari SD Muhammadiyah Manyar Gresik, Kandang Cerdas Teknologi Android karya Callista Samantha dari SD Kanisius Jepara, Alat Perontok Jagung dan Pasah Singkong/Pisang karya Ahnaf Fauzy dan Zulkarnain dari SDN Karangrejek II Gunung Kidul.
Selanjutnya Tas Payung Serbaguna (Tangguna) karya Lambang Ardi dan Luthfi Azizah dari SD Islam Al-Maarif Singosari Malang, Portable Tangki Air WC Jongkok karya M Uswah Syukur dari SDN 71 Pare – Pare, Tarik Srek-Srek Papan Tulis Bersih karya SD Kristen Tri Tunggal Semarang, ABC (Alarm Book Chores) karya dari Fayaquna Wardah dari SD al-Azhar 29 Semarang, Kancing Difable karya Yesaya Sandya dan Josephine Meisya dari SD Kristen Widya Wacana Solo. Alat Pendeteksi Kesesuaian Buku dengan Jadwal Pelajaran karya Juan Carlo dan Eugenia Aileen dari SD Intan Permata Hati Surabaya, Smart Pencil Case karya Jaff Nathan dan Matthew Raditya dari Sekolah Harapan Bangsa Primary Modern Hill Tangerang, Tongkat Penuntun Surga karya M Attariza dari SDIT At Taqwa Surabaya.
Berikutnya, Lipat dan Rapi karya Leon Immanuel dari SDK 6 BPK Penabur Bandung, Angin Muda Ceria karya M Daffa Rizki dan Alya Salsabila dari SD Muhammadiyah 2 Gresik, Pengeras Suara HP karya Satrio Putro dan Jeremy Dominic dari SD Yuwati Bhakti Sukabumi, Panggung Sumber Emas karya Octavianus Reno dan Ishak dari SDN 17 Nanga Bungan Kapuas Hulu, dan Si Tonah Pemetik Buah karya Ardhella Luthfi dan Dewi Febria dari Young Edu Sains Surakarta. (MN)