Siswa SMKM 5 Gresik pamerkan alat perbanyak mikroba baik bernama Em4. Berbagai produk pertanian juga dipamerkan. Juga alat inovati peternakan.
PWMU.CO – Siswa-siswi SMK Muhammadiyah (SMKM) 5 Panceng Gresik menggelar pameran seni, pertanian, dan peternakan dalam acara ‘Pembekalan Pendidikan oleh Prof Dr Zainuddin Maliki Msi’, Jumat (7/2/2020).
Menurut Kepala SMK Muhammadiyah 5 Panceng Uripan Nada, pameran ini bertujuan untuk menunjukan hasil yang telah dicapai oleh siswa selama belajar.
“Ini adalah salah satu cara publikasi karya anak-anak,” terangnya. Selain itu, tambahnya, pameran ini adalah untuk menggali potensi siswa terutama di bidang seni.
Yang tak kalah menarik dan menjadi perhatian pengunjung adalah stand Jurusan Agrobisnis Ternak Ruminansia (ATR) dan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (ATPH).
Jurusan ATPH memamerkan hasil-hasil perkebunan seperti cabai, sawi, bayam merah, labu. Juga memamerkan berbagai bibit di antaranya tomat, mangga, cabai, dan durian.
Yang menarik perhatian adalah saat siswa SMKM 5 Gresik pamerkan alat perbanyak mikroorganisme alias mikroba baik bernama Em4 (Effective Microorganism 4). Cairan Em4 merupakan campuran beberapa mikroorganisme baik hidup.
“Em4 sangat bermanfaat dan menguntungkan untuk proses penyerapan atau persediaan unsur hara dalam tanah,” terang Arif Sofyan Anugrah salah satu siswa Jurusan ATPH.
Dengan lancar Arif menerangkan cara memperbanyak Em4. “Bahan-bahan yang diperlukan adalah Em4 itu sendiri, tetes tebu dan air cucian beras,” jelasnya. Sedangkan alatnya adalah airator yang umum digunakan.
Selain itu ada tiga tabung yang diperlukan yaitu pertama, tabung yang berisi air cucian beras. Tabung kedua (paling besar) adalah Em4 yang sudah dicampur dengan air cucian beras dan tetes tebu.
“Tabung kedua inilah yang untuk memperbanyak em4 tersebut,” tambah Arif. Sedangkan tabung yang ketiga adalah tabung yang berisi cucian air beras.
Berapa banyak em4 yang bisa diperbanyak? “Dari lima mililiter Em4 menjadi satu liter Em4 adalah 5 ml Em4 dicampur 5 ml air tetes tebu dicampur dengan 1 liter air cucian beras,” terangnya.
Pamerkan Produk Peternakan
Sementara Jurusan Agrobisnis Ternak Ruminansia (ATR ) memamerkan alat-alat medis ternak, jenis-jenis rumput, hasil olahan ternak, dan jenis-jenis pakan ternak.
“Ini adalah jenis-jenis pakan fermentasi,” ujar Syafiur Rahman salah satu siswa Jurusan ATR menjelaskan. “Salah satunya adalah silase.”
Menurut Syafi’, panggilan akrabnya, cara membuat silase adalah rumput ataupun hijauan dicacah kecil dan dan selanjutnya dimasukan kedalam wadah baik tong maupun plastik yang terpenting nantinya bisa kedap udara.
Setelah rumput dimasukan ke dalam tong, diberikan molase (tetes tebu) dan dikasih dedak. “Begitu seterusnya sampai penuh dan wadah ditutup, yang terpenting adalah harus kedap udara,” jelasnya.
Iqbal Ramadhan Kiswara, guru pertanian mengapresiasi pameran siswanya. “Saya apresiasi anak-anak yang mampu menjelaskan dengan baik materi yang diterima baik di kelas maupun di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu Arif Gunawan, salah satu pengunjung stand, mengatakan salut dengan penguasaan setiap barang yang dipamerkan. “Ini artinya mereka menguasai baik teori maupun praktek,” ujarnya.
Wali siswa Khansa Dzakiyah Drajat ini kagum dengan ilmu yang diserap anak-anak. “Walaupun baru 8 bulan tapi sudah banyak yang didapat, salut,” ungkapnya.
Prof Dr Zainuddin Maliki menyempatkan melihat-lihat pameran. Anggota DPR RI Fraksi PAN ini menilai sudah bagus produk yang dihasilkan.
“Tidak cukup packaging (kemasan) yang bagus tapi harus bisa memasarkanya. Sekarang serba online, Manfaatkan itu sebagai marketing,” pesannya. (*)
Penulis Khoirul Anam. Editor Mohammad Nurfatoni.