PWMU.CO – Kriteria muslim menurut Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam bukunya Minhajul Muslim ada empat. Kalau ini bisa dijalankan jadilah dia benar-benar orang Islam.
Hal itu disampaikan Ustadz Mohammad Barier MPdI dalam pengajian Ahad Pagi PCM Lakarsantri bertempat di MI Muhammadiyah 28 Raya Bangkingan Surabaya, Ahad (9/2/2020).
Ustadz Barier menjelaskan, kriteria pertama, melakukan sesuatu mengikuti contoh Rasulullah saw untuk urusan agama. Ini mewajibkan umat Islam tunduk kepada contoh Nabi untuk urusan dinul Islam. ”Apa yang dicontohkan Rasulullah ikuti dan yang tidak dicontohkan lakukanlah. Ini sebenarnya gampang dalam beragama,” tuturnya.
Tapi untuk urusan dunia yang belum dicontohkan oleh Nabi, sambung dia, boleh kita berijtihad sesuai syariah. ”Untuk urusan dunia ini Nabi mengatakan antum a’lamu bi umuri dunyakum,” tandasnya.
Kriteria kedua, dia melanjutkan, hukum yang dibuat makhluk jangan jadikan kecintaan yang berlebihan. ”Kita mencintai kepandaian, boleh. Mencintai harta boleh. Tapi yang biasa saja jangan sampai berlebihan sebab kepandaian dan harta itu tidak dibawa mati,” tuturnya.
Kalau punya kepandaian dan harta, ujar dia, jadikan sarana mendekatkan diri kepada Allah seperti infak dan sedekah, maka pahalanya sampai kepada kita hingga mati. ”Menjadi amal jariyah yang pahalanya mengalir terus meskipun kita telah mati,” ucapnya.
Gunakan Harta untuk Amal Jariyah
Di al-Quran ada contoh orang yang tamak dengan harta hingga berlimpah-limpah namun akhirnya dia malah ditenggelamkan bersama harta yang dimilikinya itu. ”Itulah Qarun yang punya banyak tapi tak bersyukur hingga hartanya terkubur. Sekarang jadi istilah populer, tiap menemukan harta terpendam disebut harta karun,” katanya.
Harta terbaik seorang muslim itu, sambung dia, adalah amal saleh dan anak yang selalu mendoakan. Banyaklah beramal saleh dan bombing anak dengan baik sehingga bisa membawa kebaikan kita hingga mati.
”Anak kita bimbing dengan baik dengan mengajari mengaji, memilihkan sekolah yang memberikan pendidikan terintegrasi ilmu dan iman bukan asal sekolah favorit tapi sekolah yang mengajarkan agama dengan baik,” tandasnya.
Kriteria ketiga seorang muslim, membenarkan kabar dari Rasulullah dan dijalankan. ”Jangan hanya menjadi bahan diskusi,” katanya.
Kemudian dia membacakan ayat 1-2 surat al-Baqarah yang artinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.
”Ayat itu
menyerukan orang-orang beriman agar selalu bersama Allah dan Rasulnya jangan
meninggalkan untuk urusan dunia. Juga jangan merasa pintar dari Allah dan Rasul,”
tambah dia.
Kriteria keempat, kata dia, menghidupkan sunnah, menegakkan
syariah, dan melakukan dakwah. Menghidupkan sunnah artinya mengamalkan apa yang
dilakukan Rasulullah.
”Kalau melihat orang tidak pas dengan syariat, ingatkanlah, jangan langsung dituduh bid’ah. Dakwah dengan prinsip wa tawashobilhaq wa tawashobishshobr,” paparnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto