PWMU.CO – Sekolah Muhammadiyah GKB lakukan pembinaan pada satpam dan pramubakti untuk meningkatkan ritme kerja, pelayanan dan kekompakan, Sabtu (8/2/2020)
Ketua Majelis Dikdasmen GKB Nanang Sutedja SE MM menegaskan pentingnya menjaga ritme kerja untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik dan cepat.
Inilah yang diasampaikan dalam kegiatan Pembinaan Pramubakti dan Satpam di Synergy Room SMP Muhammadiyah 12 Gresik.
Nanang Sutedja menjelaskan, kinerja dan kekompakan adalah kunci dalam memberikan pelayanan terbaik. Dua hal ini harus terus dijaga dan aplikasikan dalam kerja.
“Semua harus mampu mempraktikan. Ini adalah upaya terbaik dalam memberikan pelayanan cepat dan baik,” ujarnya.
Nanang Sutedja menekankan semua harus mematuhi pimpinan. Pramubakti dan satpam memiliki atasan yang wajib hukumnya dipatuhi. Wajib tunduk dengan perintah atasan demi memberikan semangat pelayanan terbaik.
Yang tidak kalah pentingnya, menurutnya, karyawan harus ikut menjaga dan merawat aset yang dimiliki masing-masing sekolah di bawah naungan Majelis Dikdasmen GKB.
Harus Ada Kolaborasi dalam Kerja
Kegiatan sekolah GKB lakukan pembinaan ini dikuti yang diikuti 4 kepala sekolah (SDM 1 GKB, SDM 2 GKB, SMPM 12 GKB, dan SMAMIO GKB), waka umum, koordinator sarana, pramubakti, tukang, dan komandan satpam ini adalah bentuk rapat koordinasi yang dilakukan majelis, sekolah, dan karyawan.
Di kesempatan yang sama, Nanang Sutedja terus memberikan motivasi dan pengarahan terkait pelayanan. Dia menggarisbawahi kerja dari satpam, pramubakti, tukang sangat penting.
Maka, lanjutnya, harus terus ditingkatkan kinerja dan kekompakan ketika kerja. Yang tidak kalah penting lagi adalah karyawan wajib mengenakan uniform.
“Seragam yang sudah ditetapkan wajib untuk dipakai ketika kerja. Ini adalah identitas diri,” ungkapnya.
Semakin banyaknya karyawan di empat sekolah menuntut adanya kolaborasi di segala sektor. Antara pramubakti dengan satpam, pramubakti dengan tukang, maupun sebaliknya.
“Kalau ada unsur ini, kinerja bisa cepat dan bisa lebih baik. Jangan ada kerja sendiri-sendiri. Tidak mau saling membantu,” tandasnya.
Rapat kooordinasi yang menjadi agenda rutin majelis ini adalah sarana komunikasi pada karyawan empat sekolah. Tidak sekadar mengingatkan tetapi juga memotivasi.
“Semoga pelayanan terbaik bisa terus kita berikan.” (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.