PWMU.CO – Kader PCIM Taiwan membagikan ribuan masker mencegah virus corona kepada seluruh WNI di Taiwan, Ahad (9/2/2020).
Kegiatan ini didukung oleh seluruh kader dan simpatisan Muhammadiyah yang berasal dari kalangan pelajar dan pekerja migran Indonesia.
Anggota Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan bahu membahu membagikan masker kepada para orang-orang Indonesia yang sedang libur kuliah dan bekerja.
Menurut Ketua PCIM Taiwan Andi Azhar, ada sekitar 4.000 masker yang dibagikan dalam gelombang pertama ini. Pembagian masker ini terus berlanjut hingga bulan depan di bawah bendera One Muhammadiyah One Response (OMOR), nama untuk kegiatan kemanusiaan Muhammadiyah.
”Pembagian masker gelombang kedua pekan depan, tim Muhammadiyah Taiwan menyebarkan hingga 30.000 masker,” ujarnya.
Tim Muhammadiyah Taiwan sudah mendapat donasi dari MDMC dan Lazismu beberapa provinsi, lembaga-lembaga non pemerintah serta teman-teman di Indonesia berupa masker sebanyak hampir 25.000 lembar yang rencananya dikirim mulai Senin ini melalui ekspedisi.
”Kegiatan ini merupakan bentuk respon cepat Muhammadiyah terhadap situasi di Taiwan untuk mencegah penularan virus corona kepada para WNI dan masyarakat lokal yang kesulitan mendapatkan masker,” tuturnya.
Bawa Masker dari Yogya
Dia menceritakan, situasi di Taiwan stok masker terus berkurang hingga sulit dicari. Setiap orang dibatasi membeli 2-3 lembar masker di apotek . Pembelian juga diatur tanggalnya ganjil genap sesuai nomor identitasnya.
Ditambahkan oleh Andi, pengiriman masker gelombang pertama sebanyak 4.000 lembar sekitar sepekan lalu dibawa oleh anggota yang datang dari Indonesia. Tim Muhammadiyah Taiwan sempat khawatir akan dipersulit di bandara mengingat Taiwan memiliki aturan ketat mengenai impor masker.
Ketua Aisyiyah Taiwan Yuniar Wardani yang membawa ribuan masker ini mengatakan, bersyukur sekali semua proses imigrasi dan kepabeanan dipermudah. ”Sepanjang perjalanan dari Yogya hingga ke Taipei, walaupun sempat gemetaran, setiap melewati pos imigrasi dan bea cukai saya terus berdoa agar dipermudah. Alhamdulillah, semuanya lancar,” cerita Yuniar mahasiswa doktoral di Taipei Medical University.
Menurut Andi, selama proses pengiriman masker dari Indonesia, dia berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei terkait masalah perizinan. Pada akhirnya, pemerintah Taiwan melonggarkan aturan soal impor masker ini mengingat ketersediaan masker di Taiwan sangat terbatas.
Pembagian masker direspon positif oleh para WNI di Taiwan. Ali Muliyo, pekerja migran mengungkapkan bersyukur sekali dengan pembagian masker ini. Di tengah merebaknya penyebaran virus corona serta sulitnya mendapatkan masker.
”Terima kasih untuk Muhammadiyah serta para donatur yang peduli kepada TKI di Taiwan dengan mengadakan pembagian masker ini,” ucap Ali yang bekerja di Kota Chiayi.
Disebar hingga ke Pelosok
Pembagian juga dilaksanakan di Kota Kaohsiung, Taichung, Taipei, Tainan, New Taipei, serta Chungli. Ada WNI yang bekerja sebagai di daerah Yilan sampai menghubungi tim Muhammadiyah minta dikirimi masker.
Menurut Sisyanto, ketua Majelis Pelayanan Sosial PCIM Taiwan, dihubungi oleh para WNI di Yilan melalui telepon mengabarkan WNI yang bekerja di daerah terpencil seperti di pegunungan dan pinggir hutan cagar alam tidak bisa mendapat masker.
Padahal pekerjaan mereka sangat rentan dan mengharuskan mereka memakai masker. Tim Muhammadiyah memutuskan akan mengirimkan ratusan masker ke daerah Yilan melalui pos kilat pada hari Senin ini.
Pembagian masker melibatkan para kader PCIM Taiwan, simpatisan Muhammadiyah, dan para mahasiswa lainnya. Mereka sangat antusias membantu mendistribusikan masker ke pelosok Taiwan.
“Kami senang dilibatkan dalam kegiatan ini walaupun kami bukan kader dan warga Muhammadiyah. Kami berharap Muhammadiyah Taiwan melalui bendera OMOR terus membantu teman-teman WNI di Taiwan untuk mendapatkan masker,” kata salah satu relawan.
Tim PCIM Taiwan juga melakukan edukasi bagaimana cara mencegah penyebaran virus ini sesuai aturan Kementerian Kesehatan Taiwan.
Hingga hari ini, sudah ada 17 orang yang positif terkena virus corona di Taiwan. Semua dalam kondisi stabil. Ada satu orang yang sudah dinyatakan sembuh. Pemerintah Taiwan berusaha keras menemukan antivirusnya dan sudah berhasil mengekstrasi virus ini. (*)
Penulis Tim Media PCIM Taiwan Editor Sugeng Purwanto