PWMU.CO – SDM 24 Surabaya menggalakkan wakaf sampah. Kegiatan yang dilakukan tiap hari Jumat ini untuk melatih karakter cinta lingkungan dan cinta Allah SWT.
Wakaf biasanya menyerahkan tanah, rumah atau berupa uang untuk diserahkan kepada pengelola dalam hal ini nadzir. Nah, kali ini wakaf yang diberikan berbeda, yaitu sampah.
Inilah yang dilakukan siswa SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Jumat (7/2/20), mewakafkan sampah yang tidak memiliki nilai dan kadang terabaikan di rumah.
Ini adalah program baru dari SMPM 24 Surabaya yang memiliki moto sekolah karakter. Sekolah mencoba model baru yaitu wakaf sampah sebagai solusi bisa mengurangi sampah plastik.
Model Pembelajaran Cinta Lingkungan
Kepala SDM 24 Surabaya Norma Setyaningrum SPd menuturkan program ini sebagai media pembelajaran siswa supaya mempunyai karakter cinta lingkungan.
Dijelaskan, dengan program baru ini siswa bisa belajar menjaga kebersihan sekolah, maupun rumah masing-masing.
“Ini adalah model pembelajaran cinta lingkungan, baik lingkungan rumah maupun sekolah. Selain itu juga mengasah karakter cinta Allah dan makhluk ciptaan-Nya,” ujarnya saat dikonfirmasi PWMU.CO.
Di generasi emas masa mendatang, menurutnya, siswa yang memiliki karakter ini sangat penting. Sekolah harus mampu memberikan pembelajaran.
Motivasi Gemar Berinfak
Norma Setyaningrum menerangkan kegiatan wakaf sampah menjadi motivasi siswa untuk gemar berinfak. Mereka bisa mengenal wakaf dengan tujuan mulia, membantu dalam membangun sekolah.
Memang, menurutnya, sekolah lagi membutuhkan banyak dana untuk membebaskan rumah untuk pengembangan sekolah. Meskipun dana yang terkumpul dari wakaf sampah tidak banyak, lanjutnya, setidaknya bisa membantu.
“Yang paling penting adalah bisa memberi pembelajaran bagi anak-anak tentang pentingnya cinta lingkungan dan gemar bershadaqah,” paparnya.
Wakaf Botol Plastik dari Rumah
Kegiatan yang dilakukan siswa tiap hari Jumat ini, siswa membawa botol plastik dari rumah. Setelah sampai di sekolah mereka antre menyetorkan sampah.
“Setiap siswa yang sudah setor sampah akan mendapatkan stempel sebagai bukti telah berwakaf,” kata Achmad Muhammad Asy-syifa’, Koordinator Wakaf Sampah SDM 24 Surabaya.
Menutur aktivis Kader Hijau Muhammadiyah sekaligus Kepala Tata Usaha SDM 24 ini kegiatan sangat bermanfaat bagi pendidikan karakter siswa.
Banjir Dukungan dari Foswam
Achmad Muhammad Asy-syifa’ mengaku kegiatan yang sudah berjalan 3 kali Jumat ini banjir dukungan dari Foswar (Forum Silaturrahim Wali Murid).
“Bahkan mereka saking semangatnya mau membantu dalam hal teknis pelaksanaan program wakaf sampah ini,” ungkapnya pada PWMU.CO.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Foswam sekaligus komite SDM 24 Surabaya Indarsyah Chalifatiyanti MPsi merasa senang dengan adanya program ini.
“Program ini minimal bisa membantu mengurangi sampah di kota Surabaya, khususnya di lingkungan rumah dan sekolah,” katanya.
Sekolah Ramah Anak dan Lingkungan
Indarsyah Chalifatiyanti menjelaskan program ini adalah model pembelajaran. Anak bisa memilah sampah, baik organik maupun nonorganik. Hal ini adalah salah satu program sekolah karakter (ramah anak) dan go green (ramah lingkungan).
“Semoga kita semua bisa memjadi pelopor dalam rangka mengurangi sampah dan membangun sekolah ini menjadi sekolah karakter yang ramah anak dan peduli lingkungan.”
Penulis Salman. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.