PWMU.CO – Pakaian adat Papua warnai Open School Ke-5 SD Musi. Kontingen yang mengenakan pakaian adat Papua itu adalah TK DWP Pengalangan.
Acara ini tahunan SD Muhammadiyah 1 Menganti (SD Musi) kembali digelar di halaman SD Musi, Menganti, Gresik, Sabtu (8/2/2020).
Kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan SD Musi kepada masyarakat sekitar ini mengusung tema Dunia Anak Ada di SD Musi.
Aneka Lomba di SD Musi Open School
Sesuai dengan tema yang diusung, kegiatan open school ini menghadirkan beberapa perlombaan untuk siswa-siswi taman kanak-kanak (TK) se-Kecamatan Menganti.
Beberapa lomba yang dipertanggungkan adalah lomba futsal, tahfidh, melukis dan senam kreasi.
Pra-acara kegiatan diisi dengan penampilan siswa-siswi SD Musi yang mengikuti ekstrakurikuler seperti penampilan dari English Fun dan Tapak Suci.
Selain itu, ada juga penampilan dari Alvin Nino anak hebat dari kelas 1 Dolpin bersama guru pendampingnya Yeni Aprilia. Alvin Nino adalah salah satu anak berkebutuhan khusus (ABK) di SD Musi yang dapat menghafal kosa kata dasar dalam bahasa Inggris.
Setelah acara dibuka dengan sambutan oleh Kepala SD Musi Assidik Wibowo, para peserta lomba yang didampingi oleh wali murid dan guru mereka memasuki ruang lomba.
Lomba tahfidh berada di kelas I Butterfly dan kelas II Angklung. Lomba melukis berada di gazebo kelas IV KH Mas Mansyur dan kelas V Al-Kindi, sedangkan untuk lomba senam kreasi tetap di halaman sekolah.
Siswa-siswi TK yang mengikuti lomba dalam open school ini terlihat sangat ceria dan bersemangat, terutama para peserta lomba senam kreasi.
Dua Pekan untuk Siapkan Pakaian Adat Papua
Tak hanya dilihat dari gerakannya, para guru TK yang mengikuti lomba senam kreasi mendandani murid-murid mereka dengan kostum dan atribut yang unik guna mendapat perhatian juri.
Salah satu TK yang memakai atribut unik adalah TK DWP Pengalangan. Mereka mengenakan atribut dan aksesoris seperti pakaian adat dari Papua.
Atribut tersebut adalah rok beserta gelang tangan dan kaki yang terbuat dari tali rafia, lengkap dengan topi dan kalung khas Papua. Pemilihan atribut atau aksesoris mirip pakaian adat Papua ini bukan tanpa alasan.
Saat ditemui PWMU.CO Kepala TK DWP Pengalangan Satukah menyampaikan pemilihan pakaian adat Papua karena ingin menonjolkan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.
“Agar matching juga dengan lagunya Maumere, kan lagi booming. Untuk persiapannya, para guru membutuhkan waktu dua pekan untuk membuat atribut pakaian adat Papua,” ungkapnya.
Tak hanya TK DWP Pengalangan, TK Handayani Wisma Sidojangkung Indah juga memiliki kostum yang cukup unik saat mengikuti lomba senam kreasi. Walaupun terkesan sederhana, namun warna ungu cerah dengan hiasan bunga-bunga pada seragam mereka terlihat menarik. (*)
Penulis Rawadan Reza Rachman. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.