ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, Juni 1, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kasus Tanjung Balai Menodai Wajah Damai Negeri Tercinta

Minggu 31 Juli 2016 | 06:22
3 min read
17
SHARES
53
VIEWS
Kelenteng Tanjung Balai (foto merdeka.com)
Kelenteng di Tanjung Balai (foto merdeka.com)

PWMU.CO – Saat terjadi kasus perusakan sejumlah tempat beribadah di Tanjung Balai (29/7), peserta Summer Institute sedang Study Tour di Washington DC. Juga ada diskusi tentang isu-isu hak asasi manusia sebagai rangkaian agenda terakhir sebelum acara perpisahan (farewell party). Diskusi dilaksanakan di salah satu ruangan The Dupont Circle Hotel, Washington, tempat peserta menginap.

Rasanya sedih mengikuti kasus bernuansa SARA itu kembali terjadi. Saya sendiri mengikuti kasus itu dari sejumlah media online di Tanah Air. Kesedihan itu dikarenakan saya selalu membanggkan kondisi bangsa Indonesia yang toleran dan saling menghargai di tengah kemajemukan etnis, budaya, dan agama. Kasus intoleransi seperti terjadi di Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, harus menjadi atensi semua pihak.

(Baca: Jum’atan dengan 3 Kali Khutbah. Sisi Unik Umat Islam di Utah, Amerika dan Khatib Jumat yang Ber-HP dan Lempar Humor)

Seperti diberitakan di berbagai media Tanah Air, kembali terjadi kasus pembakaran Vihara dan Klenteng di Tanjung Balai. Kasus bernuansa SARA ini jelas bisa semakin menodai wajah Indonesia di mata dunia. Karena potret hubungan antarumat beragama di negeri tercinta selalu digambarkan toleran dan saling menghargai. Faktanya, hubungan antarumat beragama di Tanah Air ternyata laksana api dalam sekam. Antarkelompok, antarumat beragama, dan antaretnis bisa begitu mudah terhasut isu-isu yang menyesatkan.

Itu berarti kehidupan yang toleran masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, tokoh masyarakat, dan elit beragama. Padahal sejak negeri ini didirikan, semangat bersatu dalam keragaman (unity in diversity) selalu menjadi penyemangat tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Negeri ini juga memiliki moto nasional Bhinneka Tunggal Ika. Motto ini menegaskan, meski negeri tercinta ber-Bhinneka namun harus tetap Tunggal Ika.

(Baca juga: Dirobohkannya Masjid Kami, Sebuah Kisah Nyata Intoleransi Mayoritas pada Minoritas)

Bangsa ini harus menyadari bahwa kemajemukan etnis, budaya, dan agama merupakan suatu keniscayaan. Bahkan sering juga dikatakan bahwa kemajemukan merupakan bagian dari rencana Allah SWT (sunnatullah). Karena itu, marilah kita buktikan pada dunia bahwa negeri tercinta ini layak menjadi laboratorium dunia untuk kehidupan umat beragama yang toleran dan saling menghormati.

Kasus perusakan sejumlah tempat ibadah di Tanjung Balai harus menjadi pelajaran berharga. Itu karena ternyata umat begitu mudah terpengaruh isu-isu SARA. Umat ini harus dididik sehingga bisa menjadikan keragaman sebagai spirit untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik (fastabiqul khairat). Jangan hanya karena terganggu dengan suara adzan dari masjid lalu membuat emosi keagamaan terguncang. Bagi umat Islam, adzan merupakan bagian syiar agama. Suara adzan juga panggilan salat dan hanya dilakukan lima kali dalam sehari. Karena itu, umat non-Islam yang berdomisili di sekitar masjid harus membiasakan diri dengan suara adzan. Apalagi jika adzan itu dikumandangkan dengan suara lembut. Pastilah suara adzan yang demikian bisa dinikmati.

(Baca juga: Pendirian Cabang Muhammadiyah Ini Pernah Diejek Hanya Dihadiri Kodok)

Sementara itu, masjid yang menyuarakan adzan atau lantunan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an melalui pengeras suara juga harus berempati pada tetangga yang non-Muslim. Jika umat yang berbeda agama saling menghargai, maka kehidupan yang toleran pasti terwujud. Satu hal yang penting diingat dalam beragama adalah adanya larangan berlebih-lebihan. Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan, termasuk beragama, pasti akan berujung pada perilaku ekstrim.

Pesan ini penting disampaikan pada semua umat beragama. Karena itu, paham Islam menurut Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya mazhab tengahan (Al-wasathiyyah) dalam beragama. Terlalu ekstrim ke kanan (fundamentalis) dan ke kiri (liberalis) bisa menjerumuskan diri pada sikap berlebih-lebihan dalam memaknai ajaran agama. Pada konteks inilah menjaga keseimbangan (al-tawazun) dalam beragama sangat penting.

(Baca juga: Kisah Terusirnya Mubaligh Muhammadiyah oleh Warga Mayoritas dan Kisah Terusirnya Tokoh Muhammadiyah Yungyang dari Mushala, tapi Akhirnya Dapat Hadiah Masjid)

Menyikapi kasus bernuansa SARA yang berujung perusakan tempat ibadah di Tanjung Balai, Muhammadiyah meminta aparat pemerintah bertindak tegas. Kasus ini harus diusut tuntas. Mereka yang terlibat, dari kelompok dan umat beragama apapun harus ditindak. Tokoh masyarakat dan agamawan juga bisa berkontribusi agar kondisi di Tanjung Balai segera pulih.

Sementara itu masyarakat juga harus mengendalikan diri. Jangan mudah terhasut dengan isu-isu yang menyesatkan. Tegasnya, semua komponen bangsa harus bersinergi untuk mewujudkan kehidupan yang toleran. Apapun alasannya dan siapapun pelakunya, perusakan tempat ibadah tidak bisa dibenarkan dalam agama. Apalagi jika dalam kasus-kasus intoleransi itu disertai korban jiwa. (*)

Biyanto di Washingthon DCCatatan DR Biyanto MAg, Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, peserta Summer Institute 2016 UCSB

Tags: Kasus Tanjung BalaiSARA
SendShare7Tweet4Share
ADVERTISEMENT

Related Posts

No Content Available

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamsatu Melaju ke Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi 2023

    25683 shares
    Share 10273 Tweet 6421
  • Tabligh Akbar Musycab XI Kota Tua Gresik Dihadiri Anwar Abbas

    6164 shares
    Share 2466 Tweet 1541
  • Atmosfer Kebahagiaan dalam Jalan Sehat Pra-Musycab XI Gresik

    4515 shares
    Share 1806 Tweet 1129
  • ‘Mama Aku Punya Potensi’ Tema Parenting Interaktif KB Walidah 1 Gresik

    5012 shares
    Share 2005 Tweet 1253
  • Siswa Spemutu Gresik Raih Juara I Pencak Silat PSHT

    7160 shares
    Share 2864 Tweet 1790
  • Sukses Dakwah dengan Rumus 55-35-10

    468 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Mengenal 9 Anggota PDA Bojonegoro 2022-2027, Ada Dua Nurul Qomariyah

    347 shares
    Share 139 Tweet 87
  • Ternyata Bupati dan Ketua PDM Nganjuk Berteman sejak SPG

    284 shares
    Share 114 Tweet 71
  • Susunan Personalia MPKU PDM Lamongan 2022-2027

    237 shares
    Share 95 Tweet 59
  • Dua Siswa MTsM 9 Wotan Panceng Juara Lomba Puisi

    1125 shares
    Share 450 Tweet 281

Berita Terkini

  • Muhiba Philanthropy di Desa Jatipayak, Cara IPM Berbagi Kebahagiaan pada SesamaKamis 1 Juni 2023 | 10:13
  • Puisi Anwar Abbas Ajak Umat Kritis pada PenguasaKamis 1 Juni 2023 | 08:55
  • SD Mudisa Terus Hasilkan Santri yang Cintai Al-QuranKamis 1 Juni 2023 | 08:29
  • Aneka Atraksi Memeriahkan Musycab Aisyiyah PatrangKamis 1 Juni 2023 | 08:25
  • Jadikan Rumah Tangga laksana Masjid dan HotelKamis 1 Juni 2023 | 07:53
  • Lebih Dekat dengan 9 Anggota PCM Manyar Periode 2022-2027Rabu 31 Mei 2023 | 21:58
  • Jalinan Smamiv dan TPQ Nurul Islam di Ameizing WadaRabu 31 Mei 2023 | 21:51
  • Stand Smamsi Sidayu Semarakkan MusycabRabu 31 Mei 2023 | 21:47
  • Beragam Jajanan Gratis yang Ramaikan Musyda Aisyiyah BojonegoroRabu 31 Mei 2023 | 21:45
  • Tiga Siswa SMA Muhi Menembus Olimpiade Sains Provinsi DIYRabu 31 Mei 2023 | 21:36

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In