PWMU.CO – Sekolah Kreatif SD Musi Menganti dinobatkan sebagai Juara Umum III Tingkat SD dalam Surabaya Tapak Suci Competition 2020 Se-Jawa Timur.
Atas torehan prestasi ini SD Musi berhak menerima trophy juara dan pacing pad (alat target tendangan dan pukulan). Sementara itu Juara Umum I diraih SD Muhammadiyah 4 Surabaya dan Juara Umum II SD Muhammadiyah 22 Surabaya.
Dalam kompetisi yang digelar di Kaza Mall Jalan Kapas Krampung Surabaya itu, Senin-Rabu (10-12/2/2020), Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 1 (SD Musi) berhasil meraih 21 medali. Rinciannya: 11 emas, 8 perak, dan 2 perunggu.
Sekolah kreatif yang berlokasi di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik itu mengirimkan 21 siswa dari kelas I hingga kelas VI.
Kali Pertama Ikuti Kejuaraan
Banyak di antara mereka yang baru kali pertama mengikuti perlombaan seperti ini. Meskipun begitu, mereka tampak antusias dan bersemangat. Mereka terus menanyakan kapan giliran mereka dipanggil untuk bertanding.
Salah satunya adalah Dzaki Waldan Falah, peserta termuda dari SD Musi yang duduk di bangku kelas I. Saat bertanding, dia berhasil dengan mudah mengalahkan lawanya.
Sementara itu Diara Kayana Farrasmyta mengaku cukup kesusahan ketika bertanding karena berat badannya yang kurang dari pada lawannya.
Walaupun begitu, ia berhasil menaklukan lawan dan mendapat medali perak. Sayangnya, orangtua siswi yang duduk di bangku kelas III ini tidak hadir menyaksikan sang puteri berkompetisi karena keperluan di luar kota.
Namun Diara Kayana Farrasmyta sangat menikmati perlombaan tersebut dan senang bisa membawa pulang medali perak untuk orangtuanya. “Kalau ada lomba lagi aku mau ikut. Soalnya seru,” katanya.
Keberhasilan para siswa SD Musi dalam kompetisi ini mulanya tidak terpikirkan. Seperti diakui Dian Anggraini ibunda Muhammad Rafa Rasydan. Dia mengaku sama sekali tidak terpikirkan jika putranya akan berhasil dan mendapat medali.
“Karena baru pertama kali ikut. Jadi deg-degan dan takut. Awalnya sama sekali tidak ada niat untuk jadi juara, karena menurut saya yang paling penting adalah berani dan punya mental yang kuat,” tuturnya pada PWMU.CO, Jumat (14/2/2020).
Pernyataan Dian Anggraini juga seirama dengan pelatih Tapak Suci Sekolah Kreatif SD Musi Eka Lutfi R. Da berpendapat, mengikuti kompetisi ini bukanlah untuk menjadi juara. “Yang kita cari bukan juara, tapi pembentukan karakter seperti belajar menjadi sabar dan menerima keadaan,” jelasnya. (*)
Penulis Rawadan Reza Rachman. Editor Mohammad Nurfatoni.