PWMU.CO– Kemandirian ekonomi berbasis kemasyarakatan harus masif dilakukan agar ekonomi tumbuh dengan merata. Cara ini untuk mengatasi ketimpangan ekonomi antara kaya dan miskin yang makin parah.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr Bambang Sudibyo dalam Seminar Nasional Pra-Muktamar di Ruang Sidang Gedung AR Fachruddin A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (15/2/2020).
Dia mengatakan, pada tahun 2019 program kemandirian ekonomi yang telah dilakukan Baznas dalam mengentaskan masalah kemiskinan dinilai berhasil.
Dalam catatannya, 31 persen kaum fakir dan miskin telah terlepas dari status tersebut. Program zakat dapat memperkecil rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing individu.
“Program zakat dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk dapat keluar dari kemiskinan selama tiga tahun,” ujarnya.
Menunggu Keppres Zakat ASN
Bambang menyebutkan, sebagai negara yang mayoritasnya berpenduduk muslim berpeluang besar untuk memajukan ekonomi bangsa melalui zakat. Potensi zakatnya mencapai 335 triliun setahun.
Maka saat ini sedang dipersiapkan Keputusan Presiden (Keppres) bagi aparatur sipil negara (ASN) yang beragama Islam untuk mengeluarkan zakat.
“Jika peraturan itu sudah ditandatangani oleh presiden, maka zakat yang terkumpul akan meningkat drastis dan berguna bagi umat,” kata mantan Menteri Keuangan ini.
Sementara Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM mengatakan, sudah saatnya warga Muhammadiyah untuk bergerak secara masif dalam memutar roda perekonomian secara mandiri.
“Bukan hanya soal ekonomi, tetapi gerakan kemanusiaan juga harus tumbuh dari masyarakat sebagai gerakan jamaah,” kata Gunawan.
Menurut dia, saat bencana terjadi banyak sekali relawan dan kelompok yang memberi bantuan kepada korban dan daerah yang terdampak bencana. “Tetapi ketika sorot media sudah berpindah, gerakan itu hilang,” tandasnya.
Tapi tidak untuk Muhammadiyah yang selalu konsisten bergerak bersama umat. Dukungan yang dilakukan oleh para pelaku usaha kecil harus bergerak secara nyata.
Gunawan mengatakan, institusi-institusi di bawah Muhammadiyah harus bisa mendukung kemajuan umat. “Kepedulian terhadap umat adalah kunci perjuangan bagi Muhammadiyah,” paparnya.
Gerakan jamaah yang masif, dikatakan Gunawan, akan menumbuhkan pilar ekonomi ketiga. “Maka mulailah untuk menggunakan produk yang dihasilkan oleh warga Muhammadiyah,” katanya.
Bagi dia, melalui ekonomi yang tumbuh dari masyarakat, diharapkan dapat memangkas ketimpangan yang ada di negara ini secara bertahap. (*)
Penulis Affan Safani Adham Editor Sugeng Purwanto