PWMU.CO – Majelis Tabligh PDM Jaktim Rihlah Dakwah ke PDM Probolinggo. Rombongan rihlah tiba di Kantor PDM Kota Probolinggo Sabtu (15/2/2020) pagi.
Sebanyak 49 orang mengikuti kegiatan Rihlah Dakwah Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur ini.
Terdiri dari unsur ketua dan anggota PDM, pimpinan Majelis Tabligh, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rawamangun, PCM Duren Sawit, PCM Kramat Jati, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jatinegara serta pengurus dan anggota Aisyiyah.
Melihat Muhammadiyah di Tapal Kuda
Ketua Majelis Tabligh PDM Jaktim M Nashihuddin dalam sambutannya menyampaikan rihlah dakwah merupakan kegiatan tahunan yang sudah berjalan dengan baik dan lancar.
“Bahkan menjadi tradisi. Sampai-sampai ada yang memberikan sebutan kepada m tabligh menjadi majelis rihlah. Kita mempunyai prinsip di sini senang di sana senang dan di mana-mana kita senang,” ujarnya.
Rihlah dakwah ke PDM Kota Probolinggo, sambungnya, merupakan rihlah yang keenam. “Rihlah pertama ke Pesantren Darul Muchsinin Lebak Banten. Kedua ke Muhammadiyah Wonosobo. Ketiga ke Darul Arqam Garut. Keempat ke PDM Lamongan. Kelima ke PDM Tegal, dan yang keenam sekarang ini di PDM Kota Probolinggo,” rincinya.
M Nashihuddin mengemukakan alasan memilih PDM Kota Probolinggo. “Kami ingin melihat secara langsung tentang keberadaan, pengelolaan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah khususnya yang berada di tengah-tengah masyarakat non Muhammadiyah,” ungkap dia.
PDM Jaktim, lanjutnya, juga ingin mengetahui tentang lembaga pendidikan terutama keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM).
“Mengingat di daerah kami di PDM Jaktim keberadaan MIM sudah tidak ada lagi. Tentunya apa yang bisa dikembangkan maka insyaallah akan dilaksanakan di tempat kami,” jelasnya.
Serasa Muhammadiyah Pusat
Sementara itu Ketua PDM Kota Probolinggo Drs H Masfuk MSi menyampaikan dulunya Muhammadiyah kabupaten dan kota menjadi satu.
“Mengingat semakin banyak hal-hal yang harus dilakukan agar sama-sama bisa berkembang, maka semenjak tahun 1995 terjadi pemisahan. Alhamdulillah keduanya sama-sama bisa berjalan dengan baik,” terangnya.
Seiring dengan perjalanannya, lanjutnya, Muhammadiyah Kota Probolinggo di tahun 2020 ini sekalipun tergolong kota kecil yang hanya memiliki lima kecamatan, tetapi Muhammadiyah Kota Probolinggo berasa Muhammadiyah Pusat.
“Sebab apa yang ada di pusat di Kota Probolinggo ini juga ada. Di bidang pendidikan ada 12 Paud-TK, 1 SD, 2 MI, 1 SMP, 2 SMK1 dan satu sekolah tinggi. Di bidang sosial ada Panti Asuhan Putr , Panti Asuhan Putri dan Panti Wreda. Di bidang kesehatan ada Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Muhammadiyah dan Klinik,” paparnya.
Lazismu, sambungnya, sudah berjalan dengan baik. “Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang konsen dalam penanggulangan bencana juga sudah berjalan. Terbaru PDM Kota Probolinggo telah membentuk Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) yang sudah memilki kantor sendiri,” imbuhnya.
Pendek kata PDM Kota Probolinggo bersyukur karena kekompakan dan kebersamaan mulai jajaran pengurus PDM, PDA, majelis serta para ortom sangat bisa dirasakan.
“Terbukti program-program dari semua jajaran berjalan dengan baik dan antara satu dengan yang lain berfastabiqul khairat,” jelasnya. (*)
Penulis Hanafi. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.