Tiga Bentuk Kemenangan Islam
Syaikh Nashir Al-Umar menjelaskan bahwa di dalam al-Quran ada berbagai macam bentuk kemenangan. Di antaranya:
Berkuasa dan Mampu Mengalahkan Musuh Islam
Ini adalah potret pertama kememnangan Islam. Kemenangan seperti ini Allah anugerahkan kepada Nabi Daud dan Sulaiman.
Allah SWT berfirman:
وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ
Artinya: “Dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah.” (al-Baqarah: 251)
Begitu pula Nabi Musa. Allah berikan kemenangan jenis ini. Kemenangan risalah dan kemenangan pengusung risalah.
Allah SWT berfirman:
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ
Artinya” “Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikutpengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (Al-Baqarah: 50)
Allah Binasakan Musuh-musuh Dakwah
Tidak seperti kondisi di atas yang Allah berikan kekuasaan dan kemenangan nyata atas musuh-musuh Islam. Kemenangan Islam jenis ini Allah berikan kepada beberapa Nabi yaitu dengan Allah azab kaumnya.
Sebagaimana Nabi Nuh yang Allah timpakan banjir bah kepada kaumnya.
Ada Nabi Luth yang Allah hujani kaumnya dengan batu panas lantaran prilaku homoseks yang mereka lakukan. Sedangkan Nabi Luth diselematkan oleh Allah SWT dari Azab tersebut.
Ada kaum Tsamud yang Allah binasakan karena ingkar kepada Nabi Sholih. Mereka kufur dan menyemblih unta terlarang. Maka Allah turunkan kepada mereka Guntur keras yang membinasakan mereka.
Kemenangan yang Terlihat seperti Kekalahan
Terbunuh, terusir, terzalimi dan terus mendapat intimidasi nampak seperti sebuah kekalahan. Akan tetapi bisa jadi hal-hal tersebut adalah kemenangan Islam.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Artinya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (Ali Imran: 169)
Dan di dalam ayat lain Allah menegaskan bahwa para mujahid itu menunggu salah satu dari dua kebaikan. Baik itu kemenangan ataupun mati syahid di jalan Allah.
Sidang Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah
Dengan beberapa potret kemenangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemenangan Islam itu tidak diukur dari capaian-capaian fisik. Akan tetapi kemenangan itu diukur dengan kesabaran dalam menapaki manhaj rabbani. Tidak terpengaruh oleh godaan-godaan syahat dan tidak terkotori oleh syubhat yang dapat mengeluarkan kita dari manhaj rabbani.
أَقُوْلُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِىْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَأَسَتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
BACA sambungan di halaman 4: “Khutbah Kedua” …