PWMU.CO – Siswa Smamio gelar pameran seni peduli lingkungan dengan mengusung tema “Smamio Recycled Art Exhibition” Jumat (14/2/20).
Dalam rangka ujian praktik Mata Pelajaran Seni Budaya ini siswa kelas X membuat karya dua dan tiga dimensi berbahan dasar limbah.
Karya siswa mengeksplorasi tema dalam bentuk lukisan pop art, lampu hias, pakaian, kotak pensil, dan aksesoris menarik.
Guru Seni Budaya Rif’an Al Fikri SPd mengatakan konsep pameran tersebut bertujuan untuk memenuhi tugas ujian praktik seni budaya.
Dijelaskan sisi lain yang ingin dicapai dari pagelaran pameran ini adalah siswa memiliki jiwa seni serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
“Ujian praktik seni budaya tahun ini dibuat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang siswa selain mengeksplorasi karya seni, mereka diwajibkan menampilkan karya seni budaya yang disajikan dalam bentuk pameran,” kata Fikri saat dikonfirmasi PWMU.CO.
Fikri menuturkan ada 10 stan pameran yang menyajikan hasil kreasi seni dari sampah dan barang daur ulang sampah yang semuanya memiliki nilai ekonomi.
Antusias Pengunjung Pameran
Kegiatan siswa Smamio gelar pameran seni pun mendapat respon positif dari pengunjung, baik guru maupun siswa. Mereka terlihat sangat antusias menyaksikan pameran.
Guru dan siswa mengunjungi stan-stan pameran dengan sangat antusias. Salah satu guru Smamio, Syaiful Anam SPsi sangat terpukau saat mengunjungi salah satu stan pameran.
Syaiful Anam mengaku kegiatan ini sangat mengedukasi siswa terutama yang memiliki jiwa seni tinggi.
Hal senada juga disampaikan Nabiila Annisa. Siswi kelas XI MIA 2 ini menanggapi pameran seni ini sangat seru.
“Pameran seni ini seru banget. Dengan adanya kegiatan ini kita jadi lebih memperluas pengetahuan tentang seni dan dapat memanfaatkan barang bekas menjadi karya seni contohnya seperti karya lukisan pop art tokoh Soekarno tadi,” katanya, tersenyum.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Jamilah SSi sangat mendukung kegiatan pameran seni ini. Ini adalah upaya pengurangan sampah plastik menjadi nilai seni yang ekonomis seperti yang dilakukan oleh tim guru seni budaya.
“Siswa bisa belajar memanfaatkan sampah menjadi karya seni yang bernilai ekonomis. Selain itu kegiatan ini juga menunjukkan sikap sadar akan pentingnya lingkungan yang bersih dari sampah,” tandasnya. (*)
Penulis Ririn Masfaridah dan Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.