PWMU.CO-Survival Camp Hizbul Wathan menjadi pengalaman mengesankan bagi siswa SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Banyuwangi.
Acara bertempat di Lokasi X Badeng Songgon Banyuwangi. Survival Camp dilaksanakan pada Jumat-Ahad (14-16/2/2020) diikuti oleh 12 peserta.
Selama tiga hari dua malam anak-anak Hizbul Wathan (HW) SMK Models digembleng dengan berbagai kegiatan antara lain Perjari (Perjalanan sehari), survival, Emotional Spiritual Quotient (ESQ), dan keorganisasian.
Acara ini sangat berkesan bagi peserta. Seperti dituturkan peserta Maghdalena Cristina Jayanti betapa mengesankanya acara di Survival Camp ini. ”Menurut saya yang paling berkesan adalah kegiatan Perjari dan ESQ,” kata dia.
Perjari, sambung dia, berjalan mulai dari lokasi Camp X-Badeng menuju Air Terjun Telunjuk Raung yang jaraknya 10 Km. ”Untungnya ketika pelaksanaan Perjari cuaca mendung jadi tidak merasa kepanasan di jalan,” ujarnya.
Jarak 10 Km yang ditempuh peserta ini membuat kaki lecet bahkan ada yang keseleo. ”Kaki saya sampai lecet. Tapi itu semua terbayarkan dengan keindahan wisata alam air terjun yang masih alami dan airnya jernih. Saat kena percikan air terjun serasa mendapatkan pijatan gratis sampai tidak merasakan kalau kita habis jalan jauh,” tuturnya.
Di materi ESQ, dia mengatakan, belajar saling toleransi dan menghargai. ”Saya satu-satunya peserta beragama Kristen tapi di acara ini dibina rasa kekeluargaan yang ditanamkan dan saling memiliki, mengasihi, menguatkan satu sama lain ketika dihadapkan pada suatu masalah yang besar,” ujar dia.
”Ini membuat saya semakin yakin dan mantap untuk terus berjuang membesarkan HW SMK Models bersama teman-teman yang lain,” tambahnya.
Praktik Survival dan Menangkap Ular
Ketua Qabilah HW SMK Models Wisnu Putra Purnama juga punya kesan saat penyampaian materi dan praktik survival yang disampaikan dari pembina Kwarda HW Banyuwangi.
Menurut Wisnu, materi ini banyak yang bisa dipelajari mulai dari cara bertahan hidup di hutan, mencari air di tempat tandus, memilih makanan yang bisa dimakan di hutan, sampai cara menjinakkan ular yang biasanya sering dijumpai di alam.
”Yang bikin berkesan itu kita praktik langsung saat Perjari. Ternyata pemateri membawa ular piton yang sudah jinak. Wow its amazing. Jadi pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Harapan saya semoga tahun depan ada kegiatan Survival Camp lagi,” tandasnya.
Pembina HW SMK Models Anang Khoirul Rozikin menerangkan, tujuan Survival Camp ini untuk membentuk karakter anak-anak agar bisa beradaptasi dengan mudah dalam kondisi apapun ketika berada di alam bebas.
”Survival Camp ini juga mendidik anak-anak untuk bertanggung jawab dan memiliki kepedulian yang besar terhadap teman-temannya serta lingkungan sekitar,” tandasnya. (*)
Penulis Fela Layyin Editor Sugeng Purwanto