PWMU.CO – Apel HW SD Muri mengingatkan kasih sayang sepanjang mada kepada siswa. Apel yang diikuti siswa kelas IV, V, dan VI itu berlangsung di halaman sekolah, Jumat (14/2/20) pagi.
Pembina apel Hizbul Wathan (HW) Dra Saidah Yuliana Wahyuni mengatakan, hari itu bertepatan dengan perayaan Valentine’s Day yang sedang marak di kalangan remaja. Namun di sisi lain, ia bersyukur sebagian besar siswa SD Muhammadiyah 1 Giri (Muri) Kebomas Gresik belum mengenal hal tersebut.
Buktinya, saat Saidah Yuliana Wahyuni bertanya di awal sambutannya, beberapa anak tidak tahu tentang hal tersebut. Ia menekankan, Valentine’s Day merupakan syiar non-Muslim. “Mereka menyiarkan seakan ini adalah hari besar nasional,” ujarnya.
Diceritakan, tempat-tempat umum seperti mall, banyak dijumpai hiasan atau aksesoris warna merah dan pink. Berbagai macam model permen dan coklat, kata dia, turut menjadi jajanan, dari harga yang murah hingga mencapai ratusan ribu rupiah.
Keprihatinan Kondisi Remaja saat Ini
Saidah Yuliana Wahyuni mengaku prihatin karena banyak remaja muslim yang masih ikut merayakan Valentine’s Day. Padahal, lanjutnya, hal itu bukan ajaran Islam.
Ia berharap siswa SD Muri tidak ikut-ikutan merayakan Valentine’s Day. “Umat Islam mengajarkan kasih sayang sepanjang hari, bukan satu hari saja. Kalau nanti ada yang ngasih coklat atau bunga buat kamu, jangan mau, tolak dengan tegas, bilang kasih sayang tidak bisa ditukar dengan coklat,” tuturnya.
Saidah Yuliana Wahyuni menambahkan, siswa SD Muri hendaknya mengingatkan teman atau kakak kelasnya yang ikut merayakan Valentine’s Day. Menurutnya, perayaan ini justru menurunkan moral dan akhlak anak muda, khususnya remaja dan anak muslim.
Ia menjelaskan, perayaan Valentine’s Day memberikan contoh yang tidak baik kepada kita. “Contohnya saling memberi sesuatu antar lawan jenis, berpelukan, padahal itu tidak boleh kan dalam Islam,” tegasnya.
Ia berharap umat Islam harus cerdas menyikapinya. “Biarlah yang merasa itu ajaran agamanya merayakan itu, kami umat Islam say no Valentine’s Day,” tuturnya.
Melihat maraknya penculikan anak saat ini, Saidah Yuliana Wahyuni menyarankan untuk tidak menerima permen coklat, atau apa pun dari orang yang tidak dikenal. “Kita semua harus lebih waspada,” ujarnya menegaskan.
Penulis Riza Agustina. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.