Cegah Penculikan, Polisi Datangi MIM 1 Probolinggo

Cegah penculikan, Polisi datangi MIM 1 Probolinggo. Polisi datang ke MIM ini untuk melaksanakan Operasi Bina Kusuma Semeru 2020 pada Selasa (18/2/2020).
Jajaran Polres Kota Probolinggo saat Operasi Bina Kusuma Semeru 2020 di MIM 1 Kota Probolinggo (Hanafi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Cegah penculikan, Polisi datangi MIM 1 Probolinggo. Polisi datang ke MIM ini untuk melaksanakan Operasi Bina Kusuma Semeru 2020 pada Selasa (18/2/2020).

Polisi yang datang di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 1 Kota Probolinggo adalah anggota Satbinmas Polres Probolinggo Kota Bripka Zainul yang ditemani 5 siswa magang Polresta.

Menurut Bripka Zainul, Operasi Bina Kusuma Semeru 2020 dilaksanakan dalam rangka menekan kejahatan preman dan premanisme, kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba.

“Juga untuk menekan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perkelahian antar kelompok masyarakat, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak serta penyakit masyarakat lainnya,” ujarnya.

Termasuk, sambungnya, terkait isu-isu yang terkini. “Semua itu guna mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota,” ungkapnya.

Hati-hati dengan Orang yang Belum Dikenal

Tak lama kemudian seluruh siswa kelas satu dan dua berkumpul di halaman madrasah. Mereka duduk dengan rapi dan tertib untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh polisi.

Di hadapan ratusan siswa Bripka Zainul menyampaikan beredarnya kabar tentang penculikan anak yang marak di media sosial.

“Anak-anakku yang saya cintai, akhir-akhir ini banyak beredar kabar tentang penculikan anak. Tetapi kalian tidak perlu takut, di sini ada para ustadz dan ustadzah yang akan selalu menjagamu dengan baik,” tuturnya.

“Maka yang perlu perhatikan, pertama kalau ada orang laki-laki maupun perempuan mendekatimu, lantas memberi iming-iming permen atau mau memberi uang atau mau mengantar pulang, kalau kamu tidak kenal dengan orang itu maka kalian jangan sampai mau. Mengerti?” tanyanya

“Mengerti,” sahut anak-anak serentak.

Kedua, lanjutnya, kalau sudah bel pulang berbunyi, jangan langsung keluar sekolah. “Tetapi tetap saja di dalam sampai yang menjemput datang,” tuturnya.

Kemudian Bripka Zainul bertanya kepada anak-anak. “Siapa yang ke madrasah diantar pakai mobil?” tanyanya. Terlihat hampir semua siswa MIM 1 Probolinggo ini mengacungkan tangan.

“Tolong sampaikan kepada ayah atau ibu, kalau naik mobil jangan lupa pakai sabuk pengaman. Jangan sampai lupa surat-surat kelengkapan mengemudi harus selalu dibawa,” pesannya.

Siapkan Aturan untuk Mencegah Penculikan

Sementara itu Waka Kesiswaan MIM 1 Kota Probolinggo Ismail Ja’kup SPd menyampaikan di madrasah ini sudah lama diberlakukan aturan seluruh siswa dilarang keluar pada saat pulang sebelum dipanggil.

“Para penjemput diperbolehkan hanya sampai depan pintu masuk. Penjemput memberikan nama siswa yang akan dijemput kepada ustad atau ustadzah yang sudah siap untuk memanggil melalui mikrofun disetiap pintu masuk. Mengingat ada tiga pintu di madrasah ini,” jelasnya.

Begitu juga kalau ada siswa yang dijemput dengan ojek online, maka ustadz dan ustadzah yang piket masih konfirmasi terlebih dahulu kepada wali murid.

“Baru siswa yang dimaksud dipanggil. Inilah yang dilakukan oleh pihak madrasah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” paparnya.

Ayo bersama-sama cegah penculikan! (*)

Penulis Hanafi. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version