PWMU.CO – Pukul 06.00 wib pagi, suasana sekolah masih cukup sepi dari aktivitas sekolah. Namun, penyanyi dan aktris yang kini aktif di dunia dakwah dan parenting, Bunda Neno Warisman (52 tahun), pagi itu sudah bertandang di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Di sela-sela kegiatannya di Surabaya, dia menyempatkan diri secara spesial hadir untuk memberi motivasi para siswa Sekolah Teladan Nasional itu, (1/8).
Selain sebagai rangkaian acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap tanggal 23 Juli, kedatangan Bunda Neno memang punya makna sendiri. Kehadiran artis pemilik nama lengkap Titi Widoretno Warisman itu untuk mengobati rasa kangen dengan SD Muhammadiyah 4 Pucangsekolah teladan nasional ini. Sebab, pada tahun 2010 silam, Bunda Neno ini pernah menjadi narasumber talkshow parenting di SD ini.
(Baca: Bangun Samodra Beri Ceramah di SDM 4 Pucang dan Menyusui ASI Mengajarkan Cinta Tulus)
Kehadiran Neno disambut ratusan murid dengan duduk lesehan di lapangan sekolah. Mereka antusias mendengarkan cerita artis sekaligus Ketua komunitas relawan pendukung Tri Rismaharini di Pilgub Jakarta ini. Dalam kesempatan ini, Bunda Neno berpesan kepada para siswa untuk tidak kehilangan masa bermain di usia keemasan ini.
Hanya saja, menurut perempuan kelahiran Banyuwangi, 21 Juni 1964 itu, bermain yang dimaksud harus ada guna dan faedahnya. “Bermainnya jangan sampai tidak memberikan manfaat kepada sang anak. Jadi bermain yang bagaimana anak-anak? Bermain yang memberikan pelajaran, ilmu, dan kebaikan. Contoh bermain sepeda, bermain bola, bermain masak-masakan. Bagus tidak?” tanya Bunda Neno disambut kata bagus dan tepuk tangan oleh seisi halaman sekolah.
(Baca: Ibu Harus Jadi Tempat Curhat dan Sahabat Bagi Anak dan 3 Cara Mendidik Anak agar Shaleh)
Lebih lanjut, istri Ahmad Widiono Doni Wiratmoko ini bercerita tentang ketiga anaknya yang sukses berkat optimalisasi bermain, belajar, dan beribadah. Misalnya dia menceritakan sibungsu, Giffari Zakka Waly akan kuliah di Amereka jurusan Ilmu Ekonomi. “Tujuannya Mas Gifari kuliah ini agar mampu menolong perekonomian masyarakat Indonesia. Dia dari kecil sukanya main, tapi setelah main dia tidak lupa shalat, kalau jam shalat tetap shalat,” terangnya.
Tidak ketinggalan dia menceritakan dua putrinya yang lain: Maghfira Izzani Maulania, Raudya Tuzzahra Ramadhani yang kuliah di ITB dan berprestasi karena berilmu, taat dan patuh kepada orangtua, serta bertaqwa kepada Allah SWT. “Ciri anak shaleh yang pertama itu adalah tidak lupa shalat. Kemudian yang kedua adalah tidak pernah menyusahi orangtua,” jelasnya kepada anak-anak.
(Baca: 5 Cara Emas Mendidik Anak Menurut Imam Al-Ghozali dan Tugas Mendidik Anak pada Ayah, Bukan Ibu apalagi Sekolah)
Tak kalah menarik Neno juga mengajak anak-anak untuk mau jadi seorang pemimpin. Ia sempat menyebutkan seorang nama, tokoh besar Islam yang menakhlukkan benteng Konstantinopel, yaitu Muhammad Al Fatih. “Muhammad Al Fatih itu pemimpin yang takut kepada Allah. Makanya semoga kita bisa menjaga amanah seperti dia,” tambahnya.
Seusai acara berbagi cerita dengan anak-anak, Neno berpesan agar sekolah memfasilitasi anak-anak untuk bermain. Memberikan ruang yang nyaman. “Kalau sudah bermain, baru anak itu diberikan tanggungjawab. Jangan ambil mainannya lalu memberi tanggung jawab. Bukan. Jadi lakukan bersama-sama, biarkan mereka senang,” pungkasnya yang dijawab dengan anggukan para pemangku kebijakan sekolah. (mulyanto/aan)