UMS siap sambut jutaan penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah. Juga ribuan muktamirin. Edutorium megah siap jadi saksi.
PWMU.CO – Edutorium UMS siap digunakan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, 1-5 Juli 2020 mendatang. Demikian dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Sofyan Anif MSi.
“Sebagai tuan rumah, UMS sudah menyiapkan segalanya termasuk tempat penyelenggaraan perhelatan akbar lima tahunan tersebut. Kami sebagai panitia penerima sudah siap untuk menyambut para muktamirin yang akan datang ke sini,” ucap Sofyan Anif, Senin (24/2/2020).
Sofyan Anif menjelaskan, jumlah peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah sekitar 5.500 orang. Sedangkan penggembira diperkirakan jutaan orang. “Nah untuk penggembira ini yang jumlahnya sangat banyak. Diperkirakan yang akan hadir kurang lebih 1-1,5 juta orang,” kata dia.
Untuk menampung peserta yang begitu banyaknya, sambungnya, panitia menyiapkan penginapan. “Peserta nanti akan menempati hotel, kampus UMS, masjid milik Muhammadiyah, rumah warga serta gedung amal usaha-amal usaha Muhammadiyah yang ada di Solo Raya,” kata Sofyan Anif tentang UMS siap sambut jutaan penggembira muktamar dan ribuan peserta.
Tempat Pembukaan Muktamar
Dia menambahkan, pembukaan muktamar rencananya akan dilakukan di Stadion Manahan Solo atau di halaman Edutorium UMS. “Pembukaan nanti akan dilaksankan di Stadion Manahan Solo, tapi kalau tidak bisa ya nanti pembukaannya di Edutorium UMS ini,” kata Sofyan Anif.
Karena Edutorium sendiri—kalau kapasitas berdasarkan kursi bisa menampung 7.500-an orang. Namun di dalamnya masih banyak space yang kosong. Nanti jika dimaksimalkan maka bisa menampung 10-12 ribu orang,” ungkapnya.
Yang jelas, sambungnya, gedung ini akan digunakan untuk persidangan—sidang pleno dan komisi—baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah.
Koordinator Kesekretariatan dan Penggembira Reynal Falah mengatakan, bagi peserta dari luar Jawa yang tidak membawa kendaraan akan dibantu dicarikan kendaraan sebagai alat transportasi selama di lokasi muktamar. “Namun, untuk biaya dibebankan kepada peserta,” kata dia. (*)
Penulis Bangkit N. Editor Mohammad Nurfatoni.